Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tak ada seorang pun yang mau disangka sebagai teroris di pesawat. Pasalnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan aksi terorisme di pesawat umumnya berujung hukuman berat.
Sayang, hal tidak menguntungkan tersebut malah dialami pria satu ini. Gara-gara mencukur jenggot di pesawat, penumpang bernama Rob Allam itu nyaris apes.
Dirangkum dari The Sun, Rob Allam adalah penumpang pria yang terbang dari London ke Colorado, Amerika Serikat untuk kepentingan pekerjaan.
Hendak bertemu beberapa investor di bandara, pria ini pun memutuskan memanfaatkan durasi penerbangan yang panjang dalam bersiap-siap.
Baca Juga
"Itu adalah penerbangan 9 jam dan orang-orang sudah tidur, jadi kupikir itu waktu yang tepat untuk berganti baju, aku tidak ingin terlalu lama di kamar mandi jika ada antrean," ungkap dia.
"Aku membawa ranselku yang berisi peralatan mandi dan pakaian untuk berganti," tuturnya.
Singkat cerita, Rob Allam pun membersihkan diri, menyisir rambut, menyikat gigi, hingga mencukur jenggotnya yang sudah panjang di kamar mandi pesawat.
Namun, baru lima menit di dalam, seseorang telah mengetuk pintu kamar mandi. Rob pun menyebut dia akan segera keluar dan melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya.
Beberapa menit kemudian, awak kabin kembali mengetuk pintu. Kala pintu dibuka, Rob menyebutkan jika ketiga awak kabin terlihat cemas.
"Saat aku bertanya, mereka menjelaskan ada penumpang yang khawatir karena melihat seorang pria masuk ke kamar mandi dengan tas. Namun, aku tak paham, jadi aku hanya tertawa."
Bukan tanpa alasan, saat itu tak ada antrean lain. Ditambah, Rob berasumsi jika berada di kamar mandi selama 10 menit bukan sesuatu yang aneh.
Tanpa curiga, Rob Allam pun melanjutkan aktivitas bersih-bersih dan berganti pakaian. Namun, ketukan di pintu kamar mandi terdengar lagi.
"Aku bertanya pada mereka, tolong jelaskan apa kesalahanku, dan pramugara yang sudah cukup tua benar-benar ramah dan sopan."
Usut punya usut, penumpang khawatir karena Rob mempunyai penampilan seperti keturunan Arab. Selain itu, mereka juga cemas karena seorang teroris biasanya bakal bersih-bersih, bercukur, dan berganti baju sebelum melakukan aksinya.
"Aku sedikit tertawa karena syok, tapi rasanya juga sulit untuk menerima karena aku dianggap sebagai teroris."
Untunglah, Rob lantas menunjukkan ponselnya yang berisi undangan bertemu investor sekaligus pesan dari pacarnya yang tinggal di Amerika. Para awak kabin pun percaya, lalu segera meminta maaf.
"Aku cuma tidak menyangka jika menggunakan kamar mandi dapat membuat khawatir. Orang-orang yang banyak bepergian untuk bekerja sepertiku memakai kamar mandi untuk menyegarkan diri, dan selama kau tidak berlama-lama, itu bukan masalah," katanya. (Amertiya Saraswati)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri