Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Masih membekas dalam ingatan, bagaimana kasus dr. Listya Paramita yang membagikan unggahan kulit pasiennya yang rusak seperti stretch mark karena menggunakan losion abal-abal. Hal ini menggemparkan jagat sosial media karena produk terkait banyak diperjualbelikan secara online.
Tentu saja ini menimbulkan kekhawatiran pengguna kosmetik, apalagi mereka yang kerap membeli secara online. Padahal sejatinya kosmetik haruslah mempercantik, membersihkan hingga meningkatkan daya tarik, seperti diungkap Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Susie Rendra, Sp.KK.
"Kosmetik dikatakan aman apabila tidak menimbulkan efek sistemik, seperti gangguan hati atau ginjal kanker kulit. Tidak mengakibatkan iritasi berlebihan pada sebagian besar orang dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya," ujar dr. Susie di Nutrifood Inspiring Center (NIC), Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020) pekan kemarin.
Lalu, bagaimana cara kita memilih produk kosmetik atau skincare yang tepat dan tidak berbahaya? Simak 5 tips membeli kosmetik secara online dari dr. Susie:
Baca Juga
1. Teregistrasi BPOM
Nomor registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jadi penjamin utama bahwa produk ini aman digunakan di Indonesia karena sudah melewati uji di laboratorium BPOM. Kalau tidak ada nomor, patut dicurigai jika produk tersebut ilegal dan bisa membahayakan.
"Sebelum memberikan nomor registrasi, BPOM melakukan serangkaian pengkajian mendalam untuk menilai efektivitas dan keamanan," papar dr. Susie.
2. Lihat nama produsen
Mengetahui nama produsen atau pembuat produk, itu akan membuat kita bisa lebih tahu, siapa penanggungjawab produk tersebut, terlebih apabila ada kandungan atau efek samping berbahaya.
"Hindari membeli kosmetik tanpa nama produsen karena mungkin hasil produknya tidak bisa dipertanggungjawabkan," jelas dia.
3. Baca bahan kandungan atau ingridience
Ini yang sering terlewatkan dan banyak orang malas melakukannya lantaran enggan berpikir. Padahal dengan membaca kandungan sebelum membeli dan cara pakai yang baik akan membuat si pemakai terhindar dari dampak buruk.
"Pelajari tentang kandungan bahan-bahan, cara pemakaian, frekuensi pemakaian, area tubuh yang sebaiknya dihindari, lama pemakaian yang dianjurkan dan batasan usia," ungkap dia.
4. Bahan yang tidak boleh ada dalam kosmetik
Beberapa bahan mungkin disamarkan dalam kandungan produk. Namun, produk yang legal dan teregistrasi akan menjelaskan secara terbuka dan gamblang apa saja kandungan di dalamnya.
Bahan-bahan yang tidak boleh ada dalam kosmetik, seperti logam berat misalnya merkuri, zat korosif yang terlalu asam atau terlalu basa yang bisa merusak kulit, hidrokarbon polisiklik, zat karsinogenik yang menyebabkan kanker, serta zat teratogenik yang bisa menyebabkan kecacatan janin.
5. Lakukan uji skin atau pengujian pribadi
Hal ini dilakukan untuk menghindari alergi yang berlebihan. Oleskan sedikit bahan kosmetik pada kulit belakang telinga selama 3 hingga 5 hari. Bila tak terjadi alergi atau iritasi, biasanya juga tidak akan terjadi reaksi pada wajah. (Dini Afrianti Efendi)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri