Tak Perlu Kerja, Wanita Ini Dibayar Mahal karena Kuku Kaki Super Panjang

Dewiku.com - Siapa yang tak ingin punya kuku kaki dan tangan yang cantik nan terawat? Bahkan, tak sedikit yang rela mengeluarkan kocek lebih untuk melakukan manikur dan pedikur.

Namun, lain halnya jika kamu adalah wanita bernama Arinda Storm Weaver ini. Tak sekedar memanjangkan kuku tangan, wanita 58 tahun ini juga hobi memanjangkan kuku kaki.

Tak tanggung-tanggung, kuku-kukunya tersebut sudah dipanjangkan hingga melengkung dan membuatnya susah beraktivitas.

Melansir laman Daily Star, keputusan Arinda Storm ini rupanya bukan tanpa alasan. Alih-alih, dirinya menjual video kukunya yang panjang dan dibayar penggemar.

Untuk setiap video kuku kakinya yang berdurasi 10 menit, Arinda akan mengenakan biaya 11,5 poundsterling atau sekitar Rp211 ribu.

Walau kedengarannya aneh dan berlebihan, usaha Arinda pamer kuku panjang ini ternyata berbuah sukses.

Malahan, Arinda sendiri dapat berhenti dari pekerjaannya sebagai akuntan dan bertahan hidup lewat video kukunya yang dijual di media sosial.

Disebutkan, Arinda Storm pertama kali menemukan ketertarikan orang-orang pada kukunya di tahun 2016 silam.

Saat itu, Arinda yang tengah memulihkan diri dari operasi mengunggah beberapa foto kuku panjangnya ke media sosial MySpace.

Di luar dugaan, unggahan itu sukses menarik banyak perhatian. Akhirnya, Arinda pun memutuskan untuk menjual video kukunya dan memperoleh uang dari sana.

"Aku mencoba untuk mulai menumbuhkan kuku bagi mereka yang menyukai kuku kaki panjang," ungkapnya.

"Aku menyadari aku dapat menghasilkan uang dari memiliki kuku kaki panjang. Jadi, aku membiarkannya tetap tumbuh."

Arinda sendiri sekarang menyebut dirinya sebagai LNB atau Long Nail Beauty di Instagram, tempat dirinya memiliki lebih dari 1.300 pengikut.

Hanya saja, walau puas dengan uang yang diterimanya, bukan berarti Arinda tak memiliki keluhan selama hidup dengan kuku super panjang.

"Memakai sepatu yang tertutup tidak mungkin dilakukan dengan kuku kakiku."

"Aku juga tak bisa memakai hak tinggi. Itu membuatku berjalan lebih lambat. Dan aku juga tidak bisa berlari karenanya," imbuh dia.