Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Organisasi PETA atau People for the Ethical Treatment of Animals memutuskan untuk merilis kampanye yang cukup ekstrem. PETA meluncurkan koleksi pakaian dari 'kulit manusia'.
PETA memang dikenal sebagai salah satu organisasi yang mendukung gaya hidup vegan, termasuk dalam hal berpakaian. Mereka juga mengecam penggunaan kulit hewan dalam pakaian.
Melansir New York Post, kampanye PETA kali ini ditujukan untuk menyindir toko seperti Urban Outfitters. PETA merilis toko mereka sendiri yang dinamai Urban Outraged.
Lewat toko tersebut, organisasi ini membagikan koleksi outfit dan aksesoris dari 'kulit manusia'. Beberapa bahkan terlihat masih memiliki wajah, gigi, hingga darah.
Baca Juga
-
Salut! Viral Perjalanan Wanita Hamil sambil LDR dan Kuliah di Luar Negeri
-
Bikin Waswas dan Overthinking, Berikut 5 Arti Mimpi Kehilangan Anak
-
Inilah 5 Arti Mimpi Macan, Bisa Jadi Simbol Kesepian dan Ketidakpastian
-
Ramalan Zodiak Desember 2021, Libra Mengalami Transformasi Besar-besaran
-
Pintar Cari Duit, 5 Zodiak Ini Bakal Jadi Orang Kaya Raya di Masa Depan
-
Jangan Galau Berkepanjangan, Ini 5 Tips Melindungi Diri dari Patah Hati
"Kulit sapi adalah miliknya, dan sapi merasakan takut dan sakit di tempat penjagalan sebanyak yang kau dan aku rasakan," ujar wakil presiden eksekutif PETA, Tracy Reiman.
BACA JUGA: Bikin Melongo! Outfit Anak Kedua Raffi Ahmad Nagita Slavina Ada yang Sampai Ratusan Juta
Pada unggahan di toko Urban Outraged, setiap pakaian memiliki deskripsi yang menunjukkan nama 'manusia' yang kulitnya digunakan.
Sebagai contoh, ada jaket Ricky yang dideskripsikan memiliki warna kulit tan gelap.
Kemudian, ada pula rok Juliet yang membuat pemakainya terasa seperti menggunakan kulit sendiri.
Selain pakaian, PETA juga merilis koleksi berupa sepatu, sabuk, hingga tas yang dibuat dari 'kulit manusia' tersebut.
"PETA Urban Outraged menantang pembeli untuk melihat setiap individu di balik kulit hewan di rak toko," tambah Tracy Reiman.
BACA JUGA: Sama-sama Tak Makan Daging, Apa Beda Vegan dan Vegetarian?
Meski begitu, koleksi pakaian PETA ini hanya dirilis secara digital demi kepentingan kampanye.
Sementara, ada pula beberapa review palsu yang diberikan agar mirip toko pakaian asli.
Selain itu, Urban Outraged juga merilis koleksi fiktif bernama Afterlife Collection yang menggambarkan pakaian dari kulit orang mati.
Ini bukan pertama kalinya PETA menggunakan cara ekstrem untuk mempromosikan gaya hidup vegan dan meningkatkan kesadaran soal kekerasan pada binatang.
Sebelumnya, PETA juga pernah dikritik karena kampanye mereka dianggap terlalu berlebihan dan menyinggung.
Terkini
- Perjuangan Kesetaraan Gender: Masih Banyak Tantangan di Indonesia!
- Buka Puasa Mewah All You Can Eat Rasa Dunia Cuma Rp425 Ribu di The Sultan Hotel!
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki