
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perawatan kulit sensitif memang butuh banyak perhatian. Ada beberapa hal yang tak boleh dilewatkan agar tidak berujung timbulnya masalah kulit baru.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Eddy Karta SpKK, PhD menjelaskan bahwa penggunaan skincare yang tidak tepat bisa menyebabkan kulit kemerahan, jerawat, bahkan iritasi sehingga butuh penanganan ekstra.
Pemilik kulit sensitif sangat disarankan untuk berkonsultasi lebih dulu sebelum memilih skincare. Ini mencakup kandungan apa yang boleh dan tidak boleh digunakan.
"Bila kulitnya sedang tidak baik-baik saja, misalnya merah-merah atau terasa perih dan mengalami pengelupasan terus menerus karena bisa jadi merupakan suatu penyakit kulit seperti rosacea, dermatitis, atau psoriasis," ujar dr. Eddy melalui siaran pers skincare berbahan dasar alami SkinFood, dikutip dari Suara.com.
Baca Juga
-
5 Destinasi Favorit Raisa saat Healing di Singapura, Bisa Jadi Ide Liburan Seru
-
Ide OOTD ala Film Petualangan Sherina 2, Gaya Simpel Anti Ribet
-
20 Kata-Kata Chat Romantis untuk Menyatakan Cinta, Dijamin Bikin Baper
-
8 Tanda Crush Juga Suka Kamu, Bukan Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
-
4 Cara Menjaga Kesehatan Skin Barrier, Pilih Produk Skincare yang Tepat

Menurut dr. Eddy, berikut tiga hal penting yang perlu diperhatikan saat memilih skincare untuk kulit sensitif.
Ada Label Hypoallergenic
Sudah banyak produk skincare yang aware terhadap beragam kondisi kulit. Umumnya produsen sudah menerapkan label khusus, baik untuk kulit sensitif, kulit berminyak, hingga kulit kering.
Perhatikan ada atau tidaknya label hypoallergenic. Maksudnya, produk tersebut diformulasikan untuk sebisa mungkin tidak menimbulkan reaksi alergi yang umumnya tidak menggunakan pewarna dan pewangi.
"Dapat menggunakan produk yang berlabel kulit sensitif, hypoallergenic, dan gentle skincare," kata dr. Eddy.
Menghindari Kandungan SLS
Pemilik kulit sensitif jangan menggunakan produk mengandung deterjen Sodium Lauryl Sulfate (SLS), fragrance, paraben dan alkohol.
SLS adalah zat yang bisa memunculkan busa pada cairan pembersih. Senyawanya dibuat dari minyak bumi serta tanaman seperti kelapa dan minyak sawit.
Fragrance atau pewangi merupakan kandungan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik untuk memberikan aroma tertentu. Sementara, paraben adalah pengawet yang umum digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam produk.
Adanya kandungan alkohol pada skincare dapat merusak lapisan pelindung kulit atau dermal. Ini bisa menyebabkan kulit yang tadinya normal jadi rentan dan gampang iritasi.
Pentingnya Uji Coba Skincare Lebih Dahulu
"Uji coba produk skincare baru dengan dioleskan dulu ke area yang tidak nampak seperti jawline atau belakang telinga. Jika keesokan paginya kulit area tersebut baik-baik saja, maka baru diaplikasikan ke wajah," kata dr. Eddy.
Kulit di belakang telinga dan punggung tangan biasa dipilih karena punya tekstur serupa kulit wajah. Oleh karenanya, jika terjadi reaksi iritasi pada area itu, bagian yang bermasalah bisa tertutupi sehingga tetap dapat beraktivitas dengan percaya diri seperti biasa.
Terkini
- Sering Overthinking atau Menjauh Saat Didekati? Kenali 4 Attachment Style dalam Hubungan Perempuan
- Ketika Perempuan Memilih Diam: Strategi Bertahan atau Bentuk Perlawanan?
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial