Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kerap beraktivitas di luar ruangan sehingga mau tak mau harus terpapar sinar matahari dan polusi rentan membuat kulit gatal-gatal. Kedua faktor tersebut memang bisa merusak fungsi skin barier yang kemudian dapat memicu berbagai masalah kulit.
Penyakit kulit yang sering dikeluhkan adalah eksim atopik. Ini adalah kelainan kulit di mana terdapat gangguan pada skin barier dan diperparah dengan sensitivitas respons imun yang lebih tinggi terhadap bahan iritan.
"Faktor yang memperberat gejala eksim atopik ini seperti adanya perubahan suhu, kelembapan, dan paparan sinar," kata dokter spesialis kulit di Klinik Pramudia, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV., sebagaimana dikutip dari Suara.com.
Tak hanya eksim atopik, masalah kulit lain yang bisa timbul akibat pengaruh cuaca dan polusi, yakni jerawat, psoriasis, dan kelainan pigmentasi kulit seperti flek di wajah maupun tangan. Dokter Amel bahkan mengungkapkan bahwa polusi juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit.
Baca Juga
-
Menari Jawa jadi Salah Satu Cara Ariel Tatum Menjaga Bentuk Tubuh Tetap Proposional
-
8 Tanda Pasangan Red Flag, Bahaya untuk Kesehatan Mental
-
Mau Liburan Natal dan Tahun Baru di Hotel Bareng Keluarga? Ini Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan
-
Cara Berpikir 4 Zodiak Ini Paling Susah Dipahami, Kadang Anehnya Kebangetan
-
Swag! 5 Inspirasi Gaya Hijab Tomboy ala Zaskia Adya Mecca
Faktor cuaca dan polusi berperan besar dalam mengakibatkan kulit gatal. Ini karena kandungan polutan dapat masuk ke kulit melalui penumpukan partikel polusi di permukaan kulit yang kemudian diserap oleh folikel rambut dan kelenjar keringat. Sebagian akan bersirkulasi dalam plasma yang kemudian masuk ke lapisan kulit lebih dalam.
Paparan polusi juga akan menghasilkan radikal bebas yang menurunkan kemampuan antioksidan kulit, baik secara enzimatik maupun non-enzimatik.
Rusaknya skin barrier akan menyebabkan hilangnya air dalam jumlah banyak pada kulit alias dehidrasi. Akibatnya, kulit menjadi kering dan gampang mengalami peradangan yang juga menimbulkan keluhan gatal.
Dokter Amel lalu mengatakan bahwa hal tersebut bisa dicegah dengan melakukan perawatan kulit secara rutin.
"Di antaranya dengan rutin membersihkan kulit minimal dua kali sehari dengan sabun yang lembut, menggunakan mosturizer dan tabir surya. Jika perlu, mengonsumsi suplemen yang sesuai dengan jenis dan tipe kulit penderitanya," tuturnya menjelaskan.
Dokter Amel mengingatkan pemilik kulit kering untuk lebih banyak minum air mineral. Fungsinya adalah membantu memberikan kelembapan pada kulit. Jika kemungkinkan, ada baiknya mengurangi paparan polusi dengan cara tidak terlalu sering beraktivitas di luar ruang atau menggunakan masker sebagai proteksi tambahan.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?