Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Apakah kamu termasuk golongan orang yang malas mandi? Jika iya, sebaiknya segera ubah kebiasaan buruk itu. Ada banyak dampak negatif yang mungkin kamu rasakan, salah satunya kulit berjerawat.
Jika kamu mengalami masalah jerawat selain di wajah, bisa jadi itu akibat infeksi jamur. Jerawat yang dimaksud bisa muncul di area lengan, dada hingga punggung. Selain itu, jerawat jamur juga dapat disebabkan cuaca panas yang ekstrem.
Spesialis Dermatologi Venereologi Klinik Pramudia dr. Eko Prakoso Wibowo, Sp.DV., mengungkapkan, angka kesakitan infeksi jamur di Indonesia memang masih sangat tinggi, terutama pada kelompok dewasa muda dan jenis kelamin laki-laki.
Kondisi tersebut ternyata berhubungan dengan iklim tropis dan kelembapan tinggi. Aktivitas fisik yang intens disertai keringat berlebih, menyebabkan kulit menjadi lembab sehingga memundahkan pertumbuhan jamur.
Baca Juga
-
Menari Jawa jadi Salah Satu Cara Ariel Tatum Menjaga Bentuk Tubuh Tetap Proposional
-
8 Tanda Pasangan Red Flag, Bahaya untuk Kesehatan Mental
-
Mau Liburan Natal dan Tahun Baru di Hotel Bareng Keluarga? Ini Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan
-
Cara Berpikir 4 Zodiak Ini Paling Susah Dipahami, Kadang Anehnya Kebangetan
-
Swag! 5 Inspirasi Gaya Hijab Tomboy ala Zaskia Adya Mecca
"Terkait infeksi jamur ini, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, misalnya memastikan pakaian dalam keadaan kering dan bersih, menghindari pakaian yang terlalu ketat dan pilihlah pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat," ucap dr. Eko, dikutip dari Suara.com.
Jika sudah jerawatan, dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menyembuhkannya. Perawatan yang dilakukan umumnya bersifat jangka panjang, terlebih jika masih terpapar polusi dan cuaca panas.
Dijelaskan pula bahwa kebiasaan mencoba produk kosmetik viral tetapi tidak sesuai dengan jenis dan kondisi kulit juga bida memperparah masalah yang ada.
Lebih parah, infeksi jamur juga bisa menyebabkan infeksi menular seksual (IMS), seperti kutil kelamin, gonorea, dan sifilis.
"Obat gatal yang biasa diberikan oleh dokter adalah obat golongan antihistamin. Terapi topikal dengan kandungan bahan kortikosteroid, urea, menthol, dan lainnya juga dapat mengurangi gejala gatal tersebut," kata sang dokter.
Tentu saja, terang dr. Eko, pemberian obat-obatan tersebut bergantung dari penyakit yang diderita pasien. Misalnya, pasien yang menderita eksim akan lebih baik menggunakan produk dengan kandungan ceramide, menghindari paparan sinar matahari terlalu lama, dan mandi pakai air hangat untuk membantu mengurangi gejala gatal yang dirasakan.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat