Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Jum'at, 19 Januari 2024 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Saat musim hujan, banyak orang cenderung malas menggunakan sunscreen. Produk skincare ini dinilai tidak terlalu dibutuhkan karena tak ada terik matahari dan lebih sering mendung daripada cuaca cerah.

Namun, apakah produk tabir surya memang tidak dibutuhkan saat musim hujan? Dermatolog dr. Fitria Agustina, Sp.KK, FINSDV mengatakan, penggunaan sunscreen pada dasarnya tetap perlu. Pasalnya, sunscreen tidak hanya melindungi kulit dari sinar UV matahari, tetapi juga blue light dan infrared.

Selain itu, perlu dipahami bahwa sinar UV matahari tetap ada meski meski kondisi langit berawan atau mendung. Sang dokter menegaskan, selama masih terlihat cahaya meskipun tidak secerah biasanya, sinar UV akan tetap ada.

"Jadi bukan karena berawan jadi nggak pakai sunscreen karena gerimis-gerimis, terus nggak pakai. Padahal kan kondisinya tetap terang dan sinar UV-nya tetap ada," imbuhnya.

Pengaruh cahaya biru dan infrared juga tak hanya pada paparan cahaya matahari, tetapi juga laptop, televisi, handphone, lampu LED, dan lainnya. Itulah mengapa penggunaan sunscreen juga tetap disarankan meski beraktivitas di dalam ruangan.

"Meski energinya rendah, paparannya sangat tinggi dan itu resikonya terjadi melasma atau flek," kata dr.Fitria.

Pengaplikasian sunscreen juga tetap dapat diulang secara berkala. Hanya saja, intensitasnya bisa dilonggarkan karena paparan sinar UV tidak sekuat saat musim kemarau.

"Penggunaannya tetap re-apply. Cuma mungkin kalau misalnya outdoor, biasanya kita dua jam sekali, ini kita jadi tiga jam sekali karena intensitas UV-nya tidak sebanyak saat berada di luar," paparnya menerangkan.

BACA SELANJUTNYA

Hasil Survei: Simple Makeup Jadi Andalan Banyak Perempuan Indonesia