
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perayaan Imlek yang begitu istimewa selalu dinanti setiap tahun. Banyak persiapan yang dilakukan, termasuk mempercantik diri. Namun, tahukah kamu bahwa potong rambut tidak boleh dilakukaan saat Imlek?
Imlek 2024 jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang. Dilansir dari Suara.com, masyarakat Tionghoa menganggap bahwa potong rambut saat Imlek merupakan hal tabu. Tindakan itu diyakini bisa menghilangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Jika demikian, apakah boleh potong rambut sebelum Imlek? Ternyata ada kepercayaan bahwa potong rambut sebelum perayaan Imlek adalah sebuah keharusan.
Biasanya orang-orang akan melakukannya paling lambat sehari sebelum perayaan Imlek. Jangan baru potong rambut saat Imlek karena akan membawa sial.
Baca Juga

Tak hanya potong rambut, masyarakat Tionghoa juga dilarang untuk melakukan hal-hal lainnya saat perayaan Imlek. Apa saja?
1. Sarapan bubur dan daging
Tidak boleh makan bubur dan daging sebagai sarapan saat Imlek. Ini dilakukan untuk menghormati kepercayaan masyarakat Tionghoa yang menganut agama Buddha.
2. Mengucapkan kata-kata negatif
Ketika merayakan Imlek, dilarang mengatakan kalimat atau hal-hal negatif, misal kata hantu, miskin, dan mati. Pasalnya, kata-kata tersebut dinilai bisa mendatangkan aura negatif saat perayaan.
3. Menyapu rumah dan cuci baju
Kedua hal ini juga termasuk aktivitas yang dilarang karena dipercaya dapat mengusir datangnya energi positif yang membawa kekayaan. Larangan mencuci baju adalah simbol penghormatan terhadap perayaan hari lahirnya Dewa Air.
4. Menjahit
Menjahit saat Imlek dipercaya bisa membuat kehidupan menjadi sulit sepanjang tahun. Jika ingin menjahit baju, pastikan melakukannya jauh-jauh hari sebelum perayaan Imlek.
5. Dilarang menggunakan benda tajam
Masyarakat Tionghoa juga tidak diperbolehkan menggunakan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Sebab, tindakan itu dipercaya dapat memutus keberuntungan.
Terkini
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
- Kapan Nikah? Nggak Perlu Baper, Ini Cara Elegan Hadapi Pertanyaan Sensitif
- Tips Psikologis Jalani Idulfitri Lebih Tenang dan Bermakna