
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tren mode begitu dinamis dari tahun ke tahun. Hal tersebut tak terkecuali deretan warna yang menjadi sorotan utama.
Tahun ini, perbincangan tentang tren warna yang mendominasi panggung fashion pun tak luput dari atensi.
Dewan Penasihat Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, mengungkapkan pandangannya tentang tren warna untuk tahun 2024. Menurutnya, akan terjadi lonjakan popularitas warna-warna yang cerah dan terkesan segar.
"Tren warna tahun ini banyak, seperti mint, kuning, peach yang digabungkan dengan coklat," ungkap Ali kepada Dewiku.com saat Muffest Media Viewing, baru-baru ini.
Baca Juga
Dalam konteks globalisasi yang semakin meluas, tren mode dan warna seringkali menyebar dengan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun, adopsi warna-warna tertentu bisa sangat tergantung pada konteks lokal dan bagaimana warna-warna tersebut berinteraksi dengan kebudayaan setempat.
Sementara itu, Muslim Fashion Festival (MUFFEST) telah menghadirkan event perdana, yaitu Muffest Media Viewing. Agenda ini berlangsung pada 1-3 Maret 2024 di ICE Palace Lotte Avenue Kuningan Jakarta Selatan.
Ajang MUFFEST sendiri akan digelar untuk kesembilan kalinya pada 8-11 Agustus 2024 di Istora Senayan, Jakarta. (*Zefanya Aurell Nathalie)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif