Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Memilih skincare memang tidak bisa sembarangan, termasuk produk sunscreen atau tabir surya. Tentu saja sebaiknya pilih yang sesuai jenis kulit.
Sekretaris umum Perdoski sekaligus Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, dr. Hanny Nilasari,Sp.DVE, Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, mengungkapkan bahwa penggunaan sunscreen yang tepat bakal memberikan hasil optimal maksimal pada perlindungan terhadap bahaya sinar UV.
"Untuk pemilihan sunscreen, tergantung dengan jenis kulitnya biar hasilnya maksimal," ujar dr. Hanny, dilansir dari Suara.com.
Menurut sang dokter, ada berbagai jenis sunscreen yang bisa dipilih berdasarkan jenis kulit masing-masing.
Baca Juga
Kamu pemilik tipe kulit berminyak? Sebaiknya gunakan tabir surya yang teksturnya watery. Produk water based cocok untuk kulit berminyak karena bisa meresap dengan cepat.
2. Kulit kering
Pemilik kulit kering lebih cocok menggunakan sunscreen yang oily. Ini akan membuatnya lebih meresap pada kulit kering sehingga kandungan SPF-nya bisa bekerja dengan baik.
3. Kulit normal
Bagi kulit normal, direkomendasikan memakai sunscreen berbentuk stik karena akan lebih meresap dengan baik.
Sementara itu, penting juga untuk memerhatikan kandungan SPF saat memilih produk tabir surya. Menurut dr. Hanny, kandungan SPF yang tepat untuk sunscreen yang digunakan sehari-hari adalah SPF 30.
Kandungan SPF lebih tinggi, seperti SPF 50, biasanya dipakai mereka yang telah berusia di atas 40 tahun dan kerap melakukan aktivitas di luar ruangan.
"Kalau SPF 30, itu untuk penggunaan harian dimungkinkan. Kalau untuk SPF 50, digunakan untuk usia yang lebih senior, misalnya 40 tahun ke atas, itu perlu sunscreen SPF-nya lebih tinggi. Apalagi kalau misalnya dia pancaran sinar UV-nya berlebihan, seperti di luar ruangan," terangnya.
Sang dokter menambahkan, orang-orang yang beraktivitas di dalam ruangan tetap dianjurkan memakai sunscreen. Sebab, lampu ruangan juga tetap mengandung UV sehingga kulit tetap butuh proteksi.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?