Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Cadaver training dengan menggunakan tubuh manusia yang telah meninggal lazim dilakukan dalam dunia ilmu kedokteran. Namun, apakah cadaver training juga harus ditempuh dokter estetika?
Melansir American Academy of Facial Esthetics (AAFE), sebagaimana dikutip dari Suara.com, cadaver training memungkinkan mahasiswa kedokteran, ahli bedah, dan profesional medis lainnya untuk mempelajari anatomi manusia secara mendalam, mempraktikkan teknik bedah, serta mengembangkan keterampilan klinis dalam lingkungan yang realistis tetapi terkendali.
Hal ini juga sangat penting bagi dokter kecantikan dan estetika. Mengapa demikian?
Baca Juga
Struktur anatomi wajah dan tubuh manusia sangat kompleks, termasuk otot, saraf, pembuluh darah, dan jaringan kulit. Pemahaman mendalam tentunya penting untuk menghindari komplikasi, terlebih banyak prosedur estetika melibatkan area yang sangat sensitif dan berisiko tinggi, seperti sekitar mata, bibir, dan leher.
2. Mengembangkan Keterampilan Teknis
Berbagai prosedur seperti botox, filler, dan mesoterapi butuh teknik injeksi yang tepat. Lewat cadaver training, dokter bisa berlatih untuk mengembangkan keterampilan injeksi secara akurat dan mencegah komplikasi seperti emboli atau nekrosis.
3. Simulasi Nyata
Cadaver training menghadirkan situasi yang sangat mirip dengan prosedur pada pasien hidup. Dengan pemahaman mendalam dan keterampilan yang terasah, dokter bisa mengurangi risiko komplikasi selama prosedur estetika. Latihan ekstensif membantu dokter mencapai hasil estetika yang lebih baik.
Itulah latarbelakang Pyfaesthetic mengadakan cadaver training bertajuk "Pyfaesthetic goes to Manila". Ini adalah kali kelima program tersebut dilaksanakan, dengan 16 dokter spesialis dermatologi dan estetika serta GP aesthetic berpartisipasi. Sebelumnya, pelatihan digelar empat kali di Korea Selatan, yakni pada 2022 dan 2023.
Cadaver training bertujuan meningkatkan kompetensi dokter dalam penggunaan filler, botulinum toxin, dan thread lift, dari anatomi dasar hingga teknik aplikasinya. Wila Lestia Kharisma selaku Product Manager Pyfaesthetic, mengungkapkan bahwa program ini lebih menekankan pada praktik langsung.
"Sejalan dengan misi kami menghadirkan produk inovatif dan memfasilitasi dokter untuk meng-update pengetahuan dan keterampilan, kami akan mengadakan basic-advance class cadaver training di Korea Selatan pada November dan Desember 2024 serta meluncurkan 18 produk baru," tutur Wila.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?