Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Teknologi Artificial Intelligence (AI) berpotensi besar merevolusi industri kecantikan dan fashion. AI mendorong terciptanya pengalaman belanja yang dipersonalisasi untuk konsumen sekaligus meningkatkan interaksi antara konsumen dengan brand.
Hal tersebut berdasarkan laporan tren global terbaru Perfect Corp yang bertajuk "Tren AI Teratas yang Ikut Membentuk Industri Kecantikan dan Fesyen pada 2024".
Laporan komprehensif ini merupakan hasil upaya kolaboratif dari para ahli dan pemimpin terkemuka di industri teknologi dan ritel yang menyumbangkan pemikiran mereka tentang penggunaan AI. Laporan juga menampilkan mahadata yang bersumber dari aplikasi YouCam Suite milik Perfect Corp yang menggambarkan cara-cara penggunaan kecanggihan AI untuk konsumen di industri kecantikan dan fesyen.
Baca Juga
Berikut beberapa tren AI teratas di dunia kecantikan dan mode:
1. Lewat fitur percakapan, asisten berbasis AI akan membawa personalisasi dan layanan konsumen ke tingkat lebih tinggi
Asisten berbasis AI, seperti perangkat SkincareGPT dan BeautyGPT yang inovatif dari Perfect Corp., memungkinkan brand untuk memberikan rekomendasi yang sesuai dan layanan pelanggan yang responsif, meningkatkan pengalaman berbelanja dan loyalitas konsumen, menawarkan saran kecantikan secara langsung, menganalisis kulit, dan virtual try-on produk melalui percakapan yang interaktif, menghadirkan layanan yang lebih personal bagi konsumen kecantikan.
2. AI akan memberi pengalaman imersif yang lebih canggih untuk membuat fitur virtual try-on dan virtual fitting room menjadi sangat realistis
Teknologi AI yang canggih akan merevolusi pengalaman berbelanja virtual, memungkinkan konsumen untuk mendapat visualisasi tampilan kecantikan dan fesyen yang sangat realistis, sehingga konsumen lebih yakin saat membeli produk dan mengurangi pengembalian produk.
3. AI akan mendorong keberlanjutan dalam ritel kecantikan dan fesyen
Perangkat virtual try-on yang didukung AI akan mengurangi kebutuhan produk sampel di industri kecantikan dan fesyen, sehingga membantu brand dapat beroperasi secara lebih berkelanjutan.
Pengalaman virtual try-on produk juga memungkinkan brand untuk memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi kepada konsumen, memenuhi kebutuhan setiap pelanggan dengan produk yang paling sesuai, dan mengurangi limbah yang dihasilkan saat proses pengembalian produk.
4. AI akan merevolusi pembuatan konten, membuka potensi baru untuk kreativitas dan personalisasi
AI generatif membuat brand dapat memproduksi konten yang dinamis dan lebih personal dalam skala besar, yang memungkinkan konsumen untuk mendapat inspirasi kreatif yang lebih tinggi.
Mulai dari kampanye pemasaran yang dihasilkan oleh AI hingga karya seni dan pengeditan yang disempurnakan oleh AI, AI generatif membuka berbagai potensi baru bagi brand dalam bercerita dan meningkatkan keterlibatan konsumen.
5. AI akan meningkatkan pengalaman konsumen di semua aspek untuk mendorong kesuksesan brand dan peritel
Dari rekomendasi yang dipersonalisasi hingga layanan pelanggan yang lebih baik, AI akan mengoptimalkan setiap tahap perjalanan konsumen, mendorong efisiensi operasional, dan meningkatkan kepuasan konsumen secara keseluruhan.
"Dengan berbagai perangkat yang inovatif, seperti virtual fitting room dan HD AI skin diagnostics, AI tidak hanya berperan dalam mengubah cara brand berinteraksi dengan konsumen, tapi juga mendorong efisiensi dan inovasi,” ungkap Alice Chang.
Dia menambahkan, "Di Perfect Corp., kami berkomitmen untuk memberdayakan brand kecantikan dan fesyen dengan membagi wawasan tentang berbagai teknologi yang dapat merevolusi perjalanan belanja konsumen, serta solusi AI yang canggih untuk memberi pengalaman imersif yang luar biasa."
Terkini
- #IndonesiaGelap: Saat Ribuan Massa Tuntut Pemerintah Tak Mainkan Kebijakan
- Dilema Suami dalam Poligami: Perasaan Bersalah yang Tak Berujung
- 1001 Nights of Ramadan Sedayu, Tawarkan Menu Iftar dari Berbagai Negara
- 13 Tahun Topotels: Menapaki Jejak, Merajut Cerita, dan Menatap Masa Depan
- Lipstick Effect: Fenomena Aneh yang Bikin Orang Tetap Belanja di Tengah Krisis
- Mengenal Sosok Sherly Tjoanda: Minta Doa Restu dari Mendiang Suami Sebelum Dilantik Jadi Gubernur Maluku Utara
- Mengenal Fafo Parenting, Gaya Pengasuhan yang Lagi Viral: Apa Kata Ahli?
- Adakah Dampak Cancel Culture dalam Tragedi Kematian Kim Sae Ron?
- Hati-Hati Humblebragging: Fenomena Pamer Halus di Balik Kedok Rendah Hati
- Fenomena Sadfishing, Tren Pamer Air Mata di Media Sosial