Rabu, 01 Desember 2021 | 12:42 WIB
Organisasi PETA atau People for the Ethical Treatment of Animals memutuskan untuk merilis kampanye yang cukup ekstrem. PETA meluncurkan koleksi pakaian dari 'kulit manusia'.
PETA memang dikenal sebagai salah satu organisasi yang mendukung gaya hidup vegan, termasuk dalam hal berpakaian. Mereka juga mengecam penggunaan kulit hewan dalam pakaian.
Melansir New York Post, kampanye PETA kali ini ditujukan untuk menyindir toko seperti Urban Outfitters. PETA merilis toko mereka sendiri yang dinamai Urban Outraged.
Baca Juga: Aromanya Unik, Ini 3 Rekomendasi Parfum untuk Anak Muda
Lewat toko tersebut, organisasi ini membagikan koleksi outfit dan aksesoris dari 'kulit manusia'. Beberapa bahkan terlihat masih memiliki wajah, gigi, hingga darah.
"Kulit sapi adalah miliknya, dan sapi merasakan takut dan sakit di tempat penjagalan sebanyak yang kau dan aku rasakan," ujar wakil presiden eksekutif PETA, Tracy Reiman.
BACA JUGA: Bikin Melongo! Outfit Anak Kedua Raffi Ahmad Nagita Slavina Ada yang Sampai Ratusan Juta
Baca Juga: 5 Tas Mewah Aura Kasih, Ada Hermes Seharga Nyaris Rp500 Juta
Pada unggahan di toko Urban Outraged, setiap pakaian memiliki deskripsi yang menunjukkan nama 'manusia' yang kulitnya digunakan.
Sebagai contoh, ada jaket Ricky yang dideskripsikan memiliki warna kulit tan gelap.
Kemudian, ada pula rok Juliet yang membuat pemakainya terasa seperti menggunakan kulit sendiri.
Selain pakaian, PETA juga merilis koleksi berupa sepatu, sabuk, hingga tas yang dibuat dari 'kulit manusia' tersebut.
"PETA Urban Outraged menantang pembeli untuk melihat setiap individu di balik kulit hewan di rak toko," tambah Tracy Reiman.
BACA JUGA: Sama-sama Tak Makan Daging, Apa Beda Vegan dan Vegetarian?
Meski begitu, koleksi pakaian PETA ini hanya dirilis secara digital demi kepentingan kampanye.
Sementara, ada pula beberapa review palsu yang diberikan agar mirip toko pakaian asli.
Selain itu, Urban Outraged juga merilis koleksi fiktif bernama Afterlife Collection yang menggambarkan pakaian dari kulit orang mati.
Ini bukan pertama kalinya PETA menggunakan cara ekstrem untuk mempromosikan gaya hidup vegan dan meningkatkan kesadaran soal kekerasan pada binatang.
Baca Juga: Tes Kepribadian Julid, Ini Link Google Form yang Viral di TikTok
Sebelumnya, PETA juga pernah dikritik karena kampanye mereka dianggap terlalu berlebihan dan menyinggung.