fashion-beauty

3 Perempuan Pendiri Brand Fashion KAMI Ungkap Kiat Sukses di Masa Pandemi

Tak hanya mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19, brand fashion muslim lokal KAMI bahkan melebarkan sayap bisnisnya.

Ririn Indriani
Selasa, 04 Januari 2022 | 17:59 WIB

Lebih dari satu dekade brand fashion muslim lokal, KAMI berkarya dan sukses berpartisipasi di dunia modest fashion Indonesia.

Banyak hal yang telah dilalui oleh salah satu pioneer brand urban modest wear tersebut untuk bisa bertahan hingga detik ini, termasuk tantangan dan pasang surut yang harus dihadapi setiap pelaku usaha.

Apalagi di tahun 2021, pandemi COVID-19 yang belum membaik serta musibah bencana alam yang berdampak pada sektor bisnis sehingga menuntut setiap pelaku usaha untuk lebih cerdas, cepat beradaptasi dan berinovasi agar bisnis dapat bertahan.

Baca Juga: 7 Ide Parcel Rp100 Ribu, Lebih Hemat tapi Tetap Berkualitas

KAMI sebagai brand fashion muslim lokal yang didirikan sejak 2009 pun juga menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Meskipun demikian, di tahun ini brand tersebut berhasil menjawab tantangan dan justru semakin melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka cabang offline store baru di Indonesia.

Kesuksesan ini tentu saja tidak terlepas dari kerjasama tiga perempuan pendiri KAMI, yakni Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini.

Baca Juga: Hasil Survei: Perjalanan Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan

Ketiga perempuan hebat ini memberikan beberapa kiat atau tips bagaimana brand lokalnya dapat bertahan bahkan justru semakin melebarkan sayap bisnis di tengah pandemi.

Adaptif, Bangun Koneksi dengan Konsumen dan Inovasi
Sebagai CEO of KAMI, Istafiana Candarini mengatakan ada beberapa aspek yang menjadi faktor keberhasilan KAMI di tahun 2021, yaitu kemampuan beradaptasi dan tetap membangun human connection yang hilang selama pandemi ini.

Koleksi ready to wear rancangan KAMI bertajuk Hiwa Collections. (Foto: Dok. KAMI)

“Kami percaya, kekuatan sebuah brand ada pada emotional connection dengan konsumennya. Di awal pandemi kita kehilangan itu, namun kita terus berusaha membangun koneksi dengan #kamipeople. Misalnya melalui virtual event seperti gathering ataupun webinar yang memanfaatkan platform online yang dimiliki dan Instagram Live. Di mana Kami sebagai sebuah brand bisa mampu berinteraksi dan membangun kedekatan dengan konsumennya”, perempuan yang akrab disapa Irin ini dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, baru-baru ini.

Peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku industri untuk Work From Home (WFH) menjadi tantangan tersendiri, namun usaha yang dibangunnya mampu menjaga kerjasama dan kekompakan tim dalam menjawab kebutuhan serta keinginan dari para konsumen.

“Di tengah pandemi sekalipun, kami terus berinovasi dengan menghasilkan produk yang relevan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,” tambahnya.

Irin menambahkan, inovasi-inovasi yang dihasilkan di masa pandemi yang tidak menentu ini dimulai dari koleksi spesial Hari Raya, Monogram Scarf, loungewear, hingga koleksi basic yang siap menemani konsumen di berbagai kesempatan.

Di setiap koleksi, brand-nya, kata Irin, selalu membawa konsep refined, urban, dan timeless.

Refined quality, lanjut dia, selalu menjadi janjinya pada konsumen, dengan dibalut dalam silhouette yang simpel, elegan dan timeless dengan kualitas bahan yang bersaing dengan produk impor.

Sedangkan urban fashion merujuk pada baju-baju yang simpel dan mudah digunakan guna menjawab kebutuhan wanita modern yang menginginkan kepraktisan.

Kolaborasi dengan Brand Lain dan Figur Publik Inspiratif
Tidak berhenti di situ saja, Irin juga menjelaskan bahwa tahun ini brand-nya juga merangkul beberapa figur publik inspiratif dan brand lainnya untuk berkolaborasi mendukung semakin banyak perempuan modern tampil percaya diri, cantik, dan cerdas, meski di tengah pandemi sekalipun.

koleksi fashion muslim KAMI. (Foto: Dok. KAMI)

“Kolaborasi tersebut di antaranya dengan Dhatu Rembulan, yakni Darla Collection yang menghadirkan loungewear, kemudian kolaborasi dengan Farahanim, selebgram cantik asal Malaysia yang menghadirkan Fariba Scarf, dan kolaborasi dengan Sarah Sofyan yang menghadirkan Ruze Scarf Extended,” terangnya merinci.

Sementara itu untuk kolaborasi dengan brand lainnya, KAMI juga berkolaborasi dengan Disney yakni Disney Raya dan Disney Frozen. Selain itu, brand tersebut bekerja sama juga dengan Debellin, Zalora, dan Cotton Ink untuk koleksi spesial hari Idul Fitri, serta Sare dengan koleksi Loungewear in Harmony.

Tips lainnya juga dibagikan oleh Afina Candarini sebagai Finance Director of KAMI dan Nadya Karina sebagai Creative Director of KAMI.

Dari segi bisnis, Afina menjelaskan bahwa konsistensi dan keseriusan dalam menjalankan bisnis menjadi aspek penting yang membuat brand-nya bisa bertahan dan sukses di tengah pandemi Covid-19.

“Bisnis kami mampu bertahan dengan baik dan justru semakin berkembang karena konsistensi, nilai dan kualitas yang selalu dipertahankan dari awal," jelasnya.

Dengan tetap tenang menghadapi pandemi dan perubahan sistem kerja menjadi WFH, justru ketiga pendiri KAMI tersebut berpendapat memiliki lebih banyak waktu untuk berbenah proses bisnis internal.

"Bahkan untuk membuktikan keseriusan dalam menjalani bisnis, di tahun ini kami merekrut Chief Operating Officer (COO) baru dan membuka dua cabang offline store baru agar dapat menjangkau lebih dekat #kamipeople di seluruh Indonesia,” jelas Afina bersemangat.

Fashion muslim rancangan KAMI. (Foto: Dok. KAMI)

Strategi Consumer Centric
Selain mempertahankan kualitas dan agilitas, ia juga mengatakan bahwa kunci kesuksesan brand-nya membuat strategi yang consumer centric sejak pertama usaha fashionnya berdiri hingga kini.

Salah satunya, kata dia, lewat program Shop & Feel Good, di mana setiap konsumen yang melakukan pembelian senilai satu juta rupiah secara otomatis akan ikut berdonasi satu baju untuk para korban bencana erupsi Gunung Semeru.

“Selain itu, di penghujung tahun 2021 dan sebagai apresiasi kepada seluruh konsumen, KAMI membuat program Year End Sale dengan total diskon hingga 90% yang berlaku di seluruh channel penjualan baik offline store, website, dan e-commerce,” jelas Afina.

Karina menambahkan, selain dari sisi bisnis dan kekuatan tim, kemampuan pelaku usaha dalam membaca peluang dan memanfaatkan trend di masa mendatang juga penting dalam sebuah industri retail untuk bertahan di masa pandemic.

“Kami melihat trend warna-warna cerah cantik yang netral untuk acara santai dan formal akan menjadi favorit nantinya. Dan kemudian akan lebih banyak kategori produk smart casual, yang bisa digunakan untuk pemakaian santai hingga formal.

Baca Juga: Bongkar Ini Tas Hermes Ayu Ting Ting, Ruben Onsu: Sama Kayak Gue

Oleh karena itu untuk koleksi di tahun 2022 ini, brand-nya, kata Karina, akan meluncurkan lebih banyak variasi koleksi yang dilakukan secara berkala setiap bulannya, serta mengekspansi bisnis fashionnya lebih besar lagi ke seluruh Indonesia, bahkan tak menutup kemungkinan hingga luar negeri.

fashion-beauty

Ratusan Desainer Meriahkan Panggung Indonesia Fashion Week 2024

Pagelaran IFW 2024 kali ini digelar dengan menjadikan wastra Betawi sebagai fokus utama dengan mengusung tema Langgam Jakarta Teranyam.

fashion-beauty

Sambut Hari Raya Bareng Brand Lokal, Ini 4 Rekomendasinya

Rayakan Lebaran bersama koleksi terbaik persembahan brand lokal.

fashion-beauty

6 Jenis Kain Terbaik untuk Baju Lebaran, Nyaman Dipakai dan Tidak Gerah

Berikut beberapa jenis kain yang cocok untuk bahan baju Lebaran.

fashion-beauty

IFW 2024 Jadi Rujukan Tren Mode Lintas Generasi, Berkomitmen Usung Produk Lokal

Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 digadang-gadang menjadi pencipta tren fesyen lintas generasi di Indonesia.

fashion-beauty

5 Gaya Paula Verhoeven Pakai Outer Kemeja, Modisnya Anak Muda Banget

Berikut beberapa inspirasi busana kasual ala Paula Verhoeven.