Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pelajar asal Lampung, Granata Van Ridho mencuri perhatian lantaran berhasil meraih mimpi kuliah ke luar negeri melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Tak tanggung-tanggung, Nathan menerima sembilan Letter of Acceptance (LoA) atau surat penerimaan dari kampus prestisius di Singapura, Australia, Kanada, dan Inggris.
Nathan akhirnya menjatuhkan pilihan di Nanyang Technological Universitas, jurusan Environmental Earth System Science.
"When you have a dream to chase, nothing can stop you. Sejak kecil saya memang mimpi untuk sekolah ke luar negeri. Apalagi setelah menekuni ilmu kebumian, saya semakin ingin memperkaya budaya dan wawasan di bidang ini melalui koneksi di berbagai negara. Untungnya orang tua sangat mendukung untuk langsung kuliah dan tidak boleh gap year," ungkap remaja 18 tahun ini, dikutip dari siaran pers.
Baca Juga
-
Payday Picks! Akhir Bulan Beli Jam Tangan Diskon hingga 50 Persen
-
4 Potret Romantis Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda, Tetap Mesra Pasca Kasus Perselingkuhan
-
Liburan ke Bali, Nia Ramadhani Pakai Kacamata Hitam Mewah Lebih Mahal dari UMR!
-
Viral Rapunzel Lokal dengan Rambut Menyapu Lantai, Sampai Butuh 3 Hari untuk Menyisir
-
Bisa Awet Seharian, Intip 5 Tips Makeup Tahan Lama Tanpa Crack!
Dalam perjalanan mendapatkan beasiswa, Nathan harus berjuang melewati berbagai keterbatasan. Saat ini Nathan bersekolah MAN Insan Cendekia Lampung Timur yang baru memiliki dua angkatan. Hal tersebut cukup membatasi Nathan menemukan sosok untuk berdiskusi mengenai dunia perkuliahan. Selain itu, sebagai seorang anak pedagang di pasar, Nathan juga sadar bahwa satu-satunya jalan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri adalah beasiswa.
Nathan akhirnya mencoba peruntungan dengan mendaftar program BIM yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Melalui usaha kerasnya, Nathan pun dinyatakan lolos sebagai penerima BIM.
Dalam perjuangan meraih kesuksesan tersebut, Nathan tidak sendirian. Selain dukungan keluarga dan sekolah, Nathan juga dibantu oleh Schoters, statup edutech yang merupakan vendor resmi dari BIM dan menyediakan berbagai macam persiapan kuliah ke luar negeri. Melalui Schoters, Nathan mendapat layanan konsultasi dari para mentor untuk membuat study plan agar kampus dan jurusan yang dipilih sesuai dengan minatnya.
Nathan juga mendapat bimbingan untuk mempersiapkan berbagai dokumen dan tes yang dibutuhkan, mulai dari motivation letter, IELTS hingga persiapan SAT. Hal ini sangat membantu karena Nathan memiliki kendala di bidang Bahasa Inggris. Berdomisili di Lampung juga tidak menjadi halangan bagi Nathan memaksimalkan persiapannya. Layanan Schoters dapat diakses oleh semua pelajar di berbagai daerah di Indonesia dan memanfaatkan aplikasi video conference sebagai medium pendukungnya.
Adapun tawaran dari kampus bergengsi di luar negeri yang berhasil Nathan dapatkan, di antaranya:
- Nanyang Technological University, Singapura
- University of New South Wales, Australia
- University of British Columbia, Kanada
- Monash University, Australia
- University of Melbourne, Australia
- University of Western Australia, Australia
- Curtin University, Australia
- University of Manchester, Inggris
- Sussex University, Inggris
Semangat Nathan mewujudkan sekolah ke luar negeri juga sejalan dengan kampanye Schoters bertajuk #1MDreamsAbroad. Kampanye ini terus digencarkan agar para pelajar dapat meraih jutaan mimpi mereka.
"Schoters ingin generasi muda berani berlari mewujudkan mimpi dengan bersekolah ke luar negeri dan menyerap ilmu sebanyak-banyak di sana. Harapannya, ilmu itulah yang akan menjadi bekal mereka membangun negeri, sejalan dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-78, yaitu Terus Melaju untuk Indonesia Maju," kata Radyum Ikono, CEO Schoters Indonesia.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?