Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bunyi debur ombak, bau air laut, bulir pasir yang menempel di kaki hingga sunset indah di pantai. Siapa sih yang mampu menolaknya? Pemandangan pantai selalu bisa membuat pikiran dan tubuh rileks.
Nggak heran pantai jadi salah satu destinasi favorit untuk melepas penat setelah menggarap deadline ketat. Apakah kamu salah satu orang yang menyukai pantai? Tahu nggak, ternyata ada penjelasan ilmiah kenapa kita menyukai pantai lho.
Dilansir dari Inc.com, penjelasan ilmiah ini bisa ditarik jauh ke belakang berkaitan dengan evolusi manusia.
Menurut ahli biologi kelautan dan penulis, Wallace Nichols, ada sebutan untuk hubungan misterius antara manusia dan laut. Nama hubungan misterius itu pun dijadikan dia sebagai judul buku, yakni Blue Mind.
Baca Juga
Wallace Nichols menjelaskan bahwa berada di dekat air sangat menenangkan karena sejarah perkembangan manusia yang terjalin erat dengan lautan. Pasalnya, hampir 80% populasi dunia hidup dalam radius 60 mil dari pantai. Selain itu saat lahir, tubuh kita terdiri dari 78% air.
Sementara itu, penelitian lain dari University of Exeter dan University of Plymouth juga menunjukkan hasil senada. Studi tersebut mempelajari data 2.750 orang berusia 8-80 tahun. Mereka diberi tiga pilihan tempat yang disukai untuk liburan atau sekedar berjalan-jalan yaitu pantai, pedesaan atau taman kota. Pantai pun jadi urutan teratas.
"Perjalanan ke pantai menunjukkan adanya perasaan positif dengan kadar tertinggi dan lebih banyak orang yang merasa segar dan tenang setelah pergi ke pantai," ujar Mathew White dari European Centre for Environment and Human Health di Truro, Cornwall, dilansir dari Dailymail.co.uk
Dr. White pun mengatakan bahwa perasaan positif ketika berada di pantai bisa jadi telah terprogram dalam otak manusia. Jadi nggak mengherankan kalau ketika kita memikirkan relaksasi dan ketenangan, pikiran langsung tertuju pada pantai.
Jadi intinya, lihat kalender dan tandai hari liburmu, lalu tulis note : "Saatnya untuk ke pantai!"
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri