Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Melihat tren nikah muda yang sedang digalakkan banyak pihak belakangan ini cukup bikin was-was karena nggak dibarengi satu hal penting : menggalakkan berpikir matang sebelum memutuskan menikah.
Dilansir dari Health, Profesor Terri Orbuch, dari Oakland University di Michigan sekaligus penulis 5 Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great mengatakan bahwa buru-buru menikah berpotensi munculnya banyak masalah dalam rumah tangga.
Menurutnya, menikah terlalu cepat kemungkinan dibutakan oleh hasrat, nafsu, dan kegembiraan yang membuncah di awal hubungan. "Anda akan memikirkan orang tersebut tanpa henti, tanpa menilik seputar kehidupan dan kepribadiannya," jelasnya.
Saat seseorang berada dalam hawa nafsu, mereka pun sulit untuk benar-benar mengamati, mengamati, atau mengetahui pribadi pasangan yang sebenarnya.
Baca Juga
Padahal, perlu waktu untuk mengetahui apakah mereka memiliki kesamaan dalam nilai-nilai kehidupan, serta mampu menangani perselisihan dan konflik dengan baik.
Untuk menghindari perceraian dan lebih memantapkan hati, Terry Orbuch menyarankan pada setiap pasangan yang berencana menikah untuk menjawab tiga pertanyaan.
"Pertama, apakah Anda percaya satu sama lain? Kedua, apakah Anda siap menangani konflik dan stres dengan baik bersama? Dan ketiga, apakah Anda akan saling berbagi?"
Kalau kamu bisa menjawab dengan mantap tiga pertanyaan di atas, selamat, kamu sudah mendapatkan pasangan hidup yang tepat!
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat