Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Es krim dan gelato jadi dua pencuci mulut yang digemari banyak orang. Tapi karena tekstur dan rasa yang mirip, banyak yang nggak menyadari perbedaan antara keduanya. Nah kalau kamu sedang concern dengan pola makan sehat, saatnya beralih ke gelato.
1. Kandungan lemak
Kandungan lemak pada es krim cenderung lebih banyak dari gelato. Rata-rata es krim bisa mengandung 14-17 persen lemak. Sedangkan dalam takaran yang sama, gelato mengandung sekitar 8 persen lemak. Kondisi ini tentu membuat es krim lebih banyak menghasilkan kalori daripada gelato.
2. Kandungan gula
Baca Juga
Selain lemak, es krim juga lebih tinggi gula dibandingkan dengan gelato. Sebab ini berkaitan dengan suhu penyajiannya. Suhu yang dingin akan lebih menyamarkan rasa, termasuk rasa manis.
Es krim disajikan pada suhu yang cukup dingin, dengan tekstur yang ringan dan lembut. Sedangkan gelato nggak disajikan pada suhu yang sama dengan es krim. Soalnya kalau suhunya terlalu dingin maka tekturnya akan jadi terlalu keras dan kurang elastis. Maka dari itu, gelato biasanya disajikan 15 derajat lebih hangat dibanding es krim.
3. Bahan baku
Gelato mengandung lebih banyak susu daripada krim, dan gelato umumnya nggak mengandung kuning telur. Sedangkan es krim mengandung kuning telur, lebih banyak krim, dan lebih sedikit susu. Dari komponen tersebut, gelato tampak mengandung lemak yang lebih sedikit daripada es krim.
4. Lemak jenuh
Karena berbahan dasar kuning telur dan krim, otomatis es krim tinggi kandungan lemak jenuh, belum lagi dengan tambahan gulanya. Oleh sebab itu, kalau kamu penggemar es krim, hati-hati ya, karena terlalu banyak konsumsi es krim bisa membuat kamu rentan mengalami kolesterol dan diabetes.
Kesimpulannya, gelato punya kandungan lemak yang lebih rendah ketimbang es krim. Tapi semuanya kembali lagi pada porsi yang kamu makan ya. Kalau kamu mengonsumsi gelato dalam jumlah besar, otomatis lemak dan kalori dalam tubuh kamu juga jadi lebih banyak.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi