Selasa, 07 Agustus 2018 | 10:00 WIB
Karena terletak di jalur Ring of Fire dan menjadi pusat pertemuan beberapa beberapa lempeng bumi, membuat Indonesia rawan gempa bumi. Bencana alam satu ini bisa menyisakan trauma mendalam bagi individu yang mengalaminya, seperti gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Lombok pada Minggu (5/8/2018). Deg-degan, keringat dingin, serta panik luar biasa bisa terjadi ketika mengingat kejadian traumatik tersebut.
Jika kamu atau orang terdekatmu menjadi korbannya, yuk ajak kenali cara mengatasi trauma setelah kejadian gempa bumi berikut ini.
1. Menerima emosi
Baca Juga: Mei 2024 Jadi Bulan Penuh Rintangan untuk 5 Zodiak Ini, Tetap Semangat!
Ketika mengalami trauma, seseorang cenderung sungkan untuk mengakui bahwa dirinya sedang mengalami berbagai macam emosi, seperti rasa sedih, stres, atau cemas. Namun rupanya penting sekali untuk mengakui semua emosi tersebut, agar trauma pelan-pelan bisa berkurang. Sebaliknya, semakin disangkal emosinya, bakal semakin nggak sehat.
2. Latih napas
Saat kepingan-kepingan kejadian gempa bumi itu hadir kembali, cobalah untuk melatih napas. Caranya duduk rileks lebih dulu, tutup mata dan fokuskan perhatian pada pernapasan. Nikmati setiap tarikan dan hembusan napas sembari bersyukur kamu masih bisa selamat dari kejadian itu.
Baca Juga: Keren! Brand Kosmetik asal Indonesia Ini Melebarkan Sayap ke Malaysia
3. Beri dukungan pada sesama
Menurut Victim Support, seseorang yang nggak mendapat dukungan dalam mengatasi masalah emosionalnya seringkali akan mengalami depresi. Maka dari itu nggak ada salahnya dengan membantu korban lain. Dengan melakukan aksi postif tesebut, di waktu bersamaan kita juga mengobati perasaan takut dan khawatir yang kita rasakan.
4. Minta bantuan
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Buaya Putih, Bukan Pertanda Mistis
Jika trauma itu datang berkelanjutan, sering membawa mimpi buruk, susah konsenstrasi, hingga menimbulkan keinginan bunuh diri maka carilah bantuan segera. Sebab hal itu akan memperburuk depresi. Kalau bercerita pada orang terdekat nggak membantu, maka mintalah bantuan pada yang ahli seperti psikolog dan ahli terapi.