
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan biasanya ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan. Nah, sebelum melangsungkan pernikahan, kedua belah pihak keluarga akan mengadakan acara lamaran atau pertunangan.
Banyak masyarakat Indonesia saat ini menganggap kalau tunangan sama saja dengan lamaran, begitu juga sebaliknya. Padahal ada perbedaannya, lho.
Secara bahasa, keduanya memang memiliki arti yang terdengar serupa. Tunangan atau bertunangan adalah bersepakat menjadi suami istri, yang biasanya dilakukan di depan orang banyak. Sedangkan lamaran atau melamar adalah meminta atau meminang seseorang untuk menjadi pengantinnya.

Baik tunangan maupun lamaran, keduanya sama-sama terdapat ritual tukar cincin. Karena persamaan ritual inilah banyak yang mengira kalau tunangan dan lamaran adalah hal yang sama.
Baca Juga
Namun sebenarnya, masa pertunangan belum mempunyai ketetapan pasti soal waktu pernikahan dirayakan. Pertunangan cenderung menjadi masa penjajakan antara dua belah pihak melangsungkan komitmen ke arah pernikahan.
Sedangkan prosesi lamaran sudah sedikit meningkat levelnya. Bayangan pernikahan sudah semakin jelas.
Hal ini disebabkan saat lamaran, seorang cowok akan mendatangi pihak cewek ditemani keluarga dan beberapa kolega untuk meminta izin menikah kepada orang tua si cewek.
Tentu saja orang tua pihak wanita harus menanyakan kepada puterinya apakah bersedia atau nggak. Apabila setuju, penentuan hari baik untuk melangsungkan pernikahan mulai dibicarakan. Itulah megapa acara lamaran biasanya lebih resmi dan juga biasanya sarat tradisi, seperti membawa berbagai hantaran.
Jadi itulah perbedaan lamaran dan tunangan, sudah nggak bingung kan, Girls?
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women