Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menurunkan berat badan memang bukan perkara mudah. Kamu harus menjadi tricky dan kuat mental agar sukses menjalani program diet. Seperti yang dilakukan seniman muda asal Malaysia bernama Chan Kai Lun ini. Pernah terbayang betapa bergunanya melukis makanan enak untuk program diet?
Sebelumnya, Chan Kai Lun memiliki berat badan mencapai 110 kg. Paham dengan kelemahannya pada makanan, Chan Kai Lun mulai putar otak untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak terus mengunyah makanan enak.
Ide kreatif pun muncul. Dia menyalurkan hobi makannya pada kegiatan lain yang lebih positif.
Awalnya, Chan Kai Lun mengaku sangat berat untuk menjalani program penurunan berat badan ini. Apalagi kota tempat tinggalnya, Penang, terkenal memiliki ragam kuliner yang menggugah selera.
Baca Juga
Namun, tekad bulat menggiring dia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya dari lobster panggang kepala proyek seni. Dia mengubah segala godaan makanan menjadi lukisan.
Cara ini diterapkan untuk setiap makanan enak yang bisa membuatnya gagal diet. Rupanya, cara cerdik Chan Kai Lun membuahkan hasil. Dia bisa susut hingga 30 kg gara-gara melukis makanan enak.
Lalu, apa tips ampuh dari Chan Kai Lun biar bisa sukses? Rupanya dia tetap 'nakal' dan mencicipi makanan lezat, hanya saja porsinya menyusut jadi sangat kecil.
Nah, sisa rasa penasarannya pada makanan enak akan dia tuangkan pada media lukis. Hingga kini, Chan Kai Lun yang sangat menggemari lobster panggang buatan ibunya sudah menghasilkan banyak lukisan makanan. Bahkan, dia sudah menyelenggarakan pameran, lho!
Percaya nggak? Saat pembukaan pameran, 25 lukisan makanan enak karya Chan Kai Lun langsung ludes terjual sejak setengah jam pertama!
Wah, sepertinya kita harus belajar banyak dari Chan Kai Lun. Selain berat badan ideal, lukisannya juga menghasilkan uang. Salut, deh!
Jadi kapan kamu mau menjalani program diet sambil melukis makanan enak?
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri