lifestyle

Bra Berkawat Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Mitos atau Fakta?

Jangan percaya dulu pada isu yang belum terbukti kebenarannya.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Sabtu, 13 Oktober 2018 | 13:40 WIB

Bagi pemilik payudara big size, bra berkawat rasanya sudah menjadi pilihan tepat karena mampu menyangga dengan baik. Namun banyak yang bilang bahwa menggunakan bra berkawat bisa menyebabkan kanker payudara. Benarkah demikian?

Selama ini beberapa orang menganggap bahwa kawat penyangga pada bra dapat menekan dan menghambat sistem kelenjar getah bening payudara yang mengakibatkan akumulasi racun di dalam tubuh sehingga dapat menjadi penyebab kanker payudara.

Namun, kamu bisa bernapas lega. Sebab, hingga saat ini belum ada penelitian atau data medis yang cukup kuat untuk membuktikannya. Malahan, penelitian paling akurat di tahun 2014 dalam jurnal Cancer Epidemology Biomarkers & Prevention berhasil mencatat bahwa tidak ada kaitan antara bra kawat dan kanker payudara.

Baca Juga: Kebiasaan Nagita Slavina Disorot, Waspadai 5 Penyakit yang Menular lewat Air Liur

Ilustrasi bra. (Pexels)

Dalam penelitian tersebut, diungkapkan riskan tidaknya seseorang terkena kanker payudara sama sekali tidak dipengaruhi oleh berbagai kebiasaan seputar penggunaan bra, seperti pemilihan jenis bra (berkawat atau tidak), kapan  pertama kali mulai pakai bra, ukuran cup, hingga berapa lama pakai bra setiap hari.

Bra kawat pertama kali dipercaya bisa menyebabkan kanker pada tahun 1995 ketika Sydney Ross Singer dan Soma Grismaijer menulis sebuah buku pada tahun 1995 berjudul Dressed to Kill.

Buku tersebut berisi pengamatan mereka terhadap lima ribu orang wanita dan menyimpulkan bahwa wanita yang menggunakan bra kawat lebih rentan terhadap risiko kanker payudara.

Baca Juga: Dipuji Semakin Kalem, Intip 5 Gaya Busana Tasyi Athasyia

Sayangnya, buku tersebut bukan hasil penelitian medis ilmiah serta mengesampingkan faktor-faktor risiko lain yang diketahui memicu kanker payudara. Data tentang diet, berat badan, olahraga, mulai menstruasi, kehamilan, dan menyusui pun tidak dipertimbangkan.

Baca Juga: Hobi Naik Gunung? Pendaki Perempuan Harus Perhatikan Ini

Nah, biar makin paham, kanker payudara sendiri bisa muncul kalau terjadi mutasi gen pada sel-sel di sekitar payudara dan ketiak. Faktor risiko yang sudah terbukti secara medis antara lain adalah faktor genetik, kurang aktivitas fisik, obesitas, pla makan tidak sehat, faktor usia, pernah menjalani terapi radiasi terutama di bagian dada serta pernah menjalani terapi hormon setelah menopause.

lifestyle

Hobi Naik Gunung? Pendaki Perempuan Harus Perhatikan Ini

Pendaki perempuan harus lebih teliti dalam menjaga kesehatan organ intim selama naik gunung.

lifestyle

Biar Lebih Awet, Begini Cara Merawat Baju Eco Print

Supaya warnanya tidak cepat pudar, bagaimana cara merawat baju eco print?

lifestyle

Manfaat Minum Susu Oat, Naura Ayu: Bikin Lebih Semangat!

Minum susu oat bisa membuat lebih semangat menjalani hari-hari.

lifestyle

5 Zodiak Paling Bergairah, Nafsunya Selalu Menggebu-gebu

Zodiak apa yang disebut-sebut memiliki gairah paling tinggi?

lifestyle

Titi Kamal Liburan di Gili Meno Bareng Keluarga, Beda dengan Gili Trawangan?

Menikmati libur Lebaran, keluarga Titi Kamal piknik ke Pulau Gili Meno, NTB.