Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Rabu, 17 Oktober 2018 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Menurunkan berat badan memang ada banyak caranya, termasuk dengan mengonsumsi suplemen diet. Namun, tahukah kamu? Studi terbaru mengungkapkan jika sekitar 20 persen merek suplemen diet yang beredar di pasaran ternyata mengandung lebih dari satu bahan obat belum teruji.

Dilansir dari CNN, Madhur Kumar dari California Department of Public Health Food and Drug Branch, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, mengatakan kandungan obat belum teruji pada suplemen diet bisa memberikan efek samping negatif.

Suplemen-suplemen tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan. ''Apalagi jika digunakan tidak semestinya, berlebihan, atau efek samping karena konsumsi obat lain yang tidak kita ketahui,'' ungkap dia.

Studi dilakukan dengan meninjau database FDA sejak tahun 2007 hingga 2016. Hasilnya, sekitar 50 persen orang dewasa diketahui mengonsumsi suplemen diet.

Ilustrasi suplemen diet. (Unsplash/Thought Catalog)

Nah, kandungan sibutramine paling banyak ditemukan dalam produk suplemen diet yang dikonsumsi. Ini bukan kabar baik karena penggunaan sibutramine sudah dilarang di Amerika Serikat sejak 2010 lalu karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Banyak juga suplemen diet yang mengklaim mampu membesarkan otot. Setelah diteliti, ternyata ada kandungan anabolic di dalamnya steroid.

Ilustrasi diet. (Unsplash/Jennifer Burk)

Ada dampak negatif dari mengonsumsi anabolic steroid dalam jangka panjang. Bukan hanya membebani jantung, tapi juga memicu masalah ginjal.

Intinya, mengonsumsi suplemen diet untuk mendukung upaya menurunkan berat badan bukan hal terlarang. Namun, kita harus menjadi konsumen cerdas. Baca dulu kandungan produk bersangkutan. Oke?

BACA SELANJUTNYA

Perempuan Ini Gagal Diet karena Bantuan Teman, Kok Bisa?