
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menurunkan berat badan memang ada banyak caranya, termasuk dengan mengonsumsi suplemen diet. Namun, tahukah kamu? Studi terbaru mengungkapkan jika sekitar 20 persen merek suplemen diet yang beredar di pasaran ternyata mengandung lebih dari satu bahan obat belum teruji.
Dilansir dari CNN, Madhur Kumar dari California Department of Public Health Food and Drug Branch, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, mengatakan kandungan obat belum teruji pada suplemen diet bisa memberikan efek samping negatif.
Suplemen-suplemen tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan. ''Apalagi jika digunakan tidak semestinya, berlebihan, atau efek samping karena konsumsi obat lain yang tidak kita ketahui,'' ungkap dia.
Studi dilakukan dengan meninjau database FDA sejak tahun 2007 hingga 2016. Hasilnya, sekitar 50 persen orang dewasa diketahui mengonsumsi suplemen diet.
Baca Juga

Nah, kandungan sibutramine paling banyak ditemukan dalam produk suplemen diet yang dikonsumsi. Ini bukan kabar baik karena penggunaan sibutramine sudah dilarang di Amerika Serikat sejak 2010 lalu karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Banyak juga suplemen diet yang mengklaim mampu membesarkan otot. Setelah diteliti, ternyata ada kandungan anabolic di dalamnya steroid.
Ada dampak negatif dari mengonsumsi anabolic steroid dalam jangka panjang. Bukan hanya membebani jantung, tapi juga memicu masalah ginjal.
Intinya, mengonsumsi suplemen diet untuk mendukung upaya menurunkan berat badan bukan hal terlarang. Namun, kita harus menjadi konsumen cerdas. Baca dulu kandungan produk bersangkutan. Oke?
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi