Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Siapa yang punya kebiasaan bingung mau makan apa? Ternyata, ada faktor psikologis di balik fenomena ini. Istilahnya adalah choice overload, yakni kondisi di mana seseorang merasa bingung saat dihadapkan pada terlalu banyak pilihan.
Teori ini menyebutkan, semakin banyak pilihan yang ada, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Bahkan, tidak jarang pula seseorang menjadi tidak memilih apapun karena sanking pusing dengan semua pilihan yang ada.
Choice overload tidak hanya terjadi saat mengambil keputusan yang berkaitan dengan makanan. Baru-baru ini, ada penelitian di California yang fokus menguji choice overload.
Dilansir dari Sains Daily, penelitian ini dilakukan oleh California Institute of Technology. Beberapa orang mendapat cangkir gratis yang dibalut gambar pemandangan. Syaratnya, mereka harus memilih gambar mana yang ingin dicetak di atas cangkir. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah pilihan gambar yaitu 6, 12, dan 24.
Baca Juga
Ketika sedang memilih gambar, partisipan dipasangkan alat Functional Magnetic Resonance Imaging (FMRI) untuk merekam aktivitas otak. Melalui alat ini, ditemukan bahwa ada dua bagian otak yang paling aktif saat para partisipan memilih gambar yaitu Anterior Cingulate Cortex (AAC) yang bertugas mempertimbangkan keputusan, serta striatum yang bertanggung jawab untuk menilai suatu benda.
Hasil rekaman otak tersebut menunjukkan fungsi AAC dan striatum terlihat paling aktif saat partisipan disodorkan pada 12 pilihan gambar. Sedangkan titik terendah terjadi saat diberikan 24 pilihan gambar.
Eksperimen ini menunjukkan bahwa semakin banyak pilihan yang disajikan di depan mata, akan semakin rendah hasrat untuk menjatuhkan pilihan. Hal ini jugalah yang terjadi saat bingung mau makan apa karena harus menentukan satu di antara daftar menu yang panjang.
Tag
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby