
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Mungkin kamu sering mendengar orang mengeluhkan pasangan mereka, entah kenapa selalu saja ada yang bikin kesal setiap hari. Hanya saja, pada saat bersamaan kamu juga merasa heran. Mengapa banyak orang bertahan menjalani hubungan tak bahagia?
Jika memang tidak bahagia, mengapa enggan mengakhiri hubungan melelahkan itu? Kenapa tidak putus saja?
Dilansir dari Daily Mail, sebuah penelitian yang dilakukan University of Utah menemukan banyak orang bertahan meski tidak bahagia bersama pasangan. Rupanya, sebagian besar alasan mereka adalah tidak ingin pasangannya menderita.
Saat menjadikan orang-orang Amerika sebagai sampel, sebanyak 64 persen orang bertahan dalam hubungan tidak sehat karena tak ingin pasangannya menjadi berantakan jika harus hidup tanpa mereka.
Baca Juga
Sementara itu saat penelitian serupa dilakukan dengan menyasar orang Inggris, pasangan milenial yang memilih bertahan menjalani hubungan tak bahagia umumnya sudah menjalin hubungan lebih dari 4 tahun. Mereka berpikir bahwa akan jauh lebih baik jika tetap bersama.

Seorang psikolog dari University of Utah, Dr.Samantha Joel, menemukan jawaban mengapa banyak orang bertahan dalam hubungan tak bahagia. Dia meneliti 1.348 orang yang sudah menikah secara acak dalam jangka waktu sepekan.
Awalnya, tim peneliti memperkirakan alasan mereka yang bertahap adalah ketakutan tidak menemukan pasangan yang lebih baik. Namun, hipotesa awal itu tidak terbukti.
Tim peneliti malah menemukan jawaban yang lebih konservatif. Para responden ternyata menaruh perhatian besar terhadap arti komitmen serta banyak investasi yang diserahkan kepada pasangan, termasuk waktu, tenaga, dan pikiran.
''Persepsi tentang komitmen yang dimiliki seseorang ternyata lebih dalam dari apa pun. Bila mereka sudah memiliki pasangan, berpegang pada komitmen adalah hal yang paling utama,'' ujar Joel.
Itulah tadi alasan banyak orang memilih bertahap menjalani hubungan tak bahagia. Bagaimana menurutmu?
Artikel ini sudah dipublikasikan di Suara.com dengan judul Studi: Ini Alasan Seseorang Bertahan dalam Hubungan Tak Bahagia
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women