Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tahun lalu, Putri Mako dari Kerajaan Jepang mengumumkan pertunangannya dengan sang kekasih yang merupakan orang biasa. Kini sepupunya, yakni Putri Ayako, mengikuti jejaknya.
Putri Ayako yang kini berusia 28 tahun telah melangsungkan pertunangan dengan kekasihnya di bulan Agustus.
Pria bernama Kei Moriya lah yang sukses memikat hati sang putri. Pria 32 tahun itu saat ini bekerja di perusahaan pengiriman di Jepang. Keduanya bertemu setelah dikenalkan orangtua mereka tahun lalu.
Sebenarnya saat itu ibu Putri Ayako memperkenalkan mereka agar sang putri terinspirasi untuk membela hak asasi manusia seperti Kei. Sebab Kei adalah anggota dewan organisasi nirlaba yang menawarkan pendidikan gratis untuk anak-anak di negara berkembang.
Baca Juga
Namun pertemuan itu tak berjalan sesuai rencana. Keduanya malah jatuh cinta.
Berbeda dengan Putri Mako yang menunda pernikahan hingga tahun 2020, pernikahan Putri Ayako pun berlangsung di tahun ini. Pada 29 Oktober 2018 di kuil Meiji Jingu, Tokyo, upacara pernikahan hanya dihadiri oleh anggota keluarga dekat.
Dilansir dari Next Shark, selama upacara, Ayako mengenakan jubah gaya Shinto resmi, kouchiki merah (jubah kecil dengan lengan panjang lebar), dan naga-bakama, yang merupakan rok cokelat panjang.
''Saya ingin mendukungnya dengan tegas dan, bergandengan tangan, membangun keluarga yang bahagia dengan banyak tawa,'' kata pengantin baru tersebut usai bertukar sumpah di dalam kuil.
"Saya akan meninggalkan keluarga kekaisaran hari ini, tetapi saya akan tetap tidak berubah dalam dukungan saya untuk kerajaan,'' katanya lagi.
Perlu dicatat bahwa sementara Putri Ayako bukan keturunan langsung ke kaisar, ia masih merupakan bagian dari keluarga kekaisaran Jepang sebelum pernikahannya, karena ayahnya adalah sepupu Kaisar Akihito.
Karena sang putri meninggalkan gelar kerajaan, dia dilaporkan berhak untuk mengambil sejumlah 950.000 dolar AS atau Rp 14,4 miliar dari pemerintah Jepang untuk biaya hidup.
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri