
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pada umumnya foto pernikahan memperlihatkan momen romantis dan manis. Namun berbeda cerita dengan pengantin asal Malaysia ini. Mereka lakukan foto pernikahan dengan ular king kobra.
Pasangan yang melakukan foto-foto pernikahan antimainstream ini adalah Farhana Zakaria dan Kama Rom. Mereka berani berpose dengan ular king kobra yang sangat berbisa.
Foto pernikahan ini jadi viral setelah diunggah oleh sang fotografer, Tako, di akun pribadi Twitternya. Dalam unggahan tersebut, Tako mengatakan jika kliennya membuat serangkaian foto pernikahan yang antimainstream bersama dengan ular king kobra

Pasangan ini terlihat sangat luwes menikmati sesi pemotretan foto pernikahan tanpa rasa takut. Bahkan, mereka juga berani dan terlihat santai saja mencium ular king kobra.
Baca Juga

Foto pernikahan Farhana dan Kama yang cukup berbahaya ini dibuat bersama orang-orang yang terlatih. Photoshoot tersebut dilakukan di tempat yang sepi dan tak banyak orang awam di sana.
Foto pernikahan dengan ular king kobra ini menarik atensi netizen karena sangat antimainstream dan bikin ngeri. So, apakah kamu tertarik mencoba konsep foto pernikahan serupa?
Tag
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif