
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang wanita muda yang kehilangan satu kaki setelah menderita kanker langka berbagi video inspiratif. Dia menunjukkan bagaimana dirinya berlari lagi untuk pertama kali.
Marisa Cogswell yang berusia 25 tahun dari Austin, Texas, didiagnosis menderita sarkoma sinovial tahun lalu, suatu bentuk kanker yang hanya menyerang satu dari satu juta orang di seluruh dunia.
Dilansir dari Unilad, Marisa harus menjalani 6 kali kemoterapi dan kaki bagian bawah lututnya diamputasi karena penyakit tersebut.
Padahal sebelum mengetahui diagnosis itu, Marisa sangat senang berlari. Ia bisa jogging setiap hari bahkan hingga menempuh jarak 5 kilometer.
Baca Juga
Karena hamil, ia pun menghentikan rutinitasnya itu. Ia berencana akan kembali berlatih setelah melahirkan putrinya. Namun rencana hanya tinggal rencana, Marisa malah terdiagnosis kanker langka.

Tapi kini setahun setelah amputasi, ia diberi kaki protestik dan untuk pertama kalinya mencoba berlari kembali di koridor rumah sakit.
Ia berharap video larinya itu bisa menginspirasi orang lain yang berada dalam situasi serupa.
''Sebelum didiagnosis, saya depresi tentang kehidupan dan situasi saya, tetapi sekarang saya merasa benar-benar hidup. Saya sangat bersyukur atas semua yang saya miliki,'' ungkapnya.
''Berlari untuk pertama kalinya terasa luar biasa. Untuk dapat melakukan sesuatu yang saya cintai lagi setelah semua yang saya alami terasa seperti pencapaian yang layak,'' lanjutnya.
Marisa mengakui bahwa meski ia memiliki hari-hari dengan kecemasan yang masih menjadi bagian dari hidupnya, itu tidak 'mengendalikan' dirinya seperti sebelum diagnosis. Memiliki satu kaki tidak akan menghentikannya untuk hidup.
Ketimbang terus murung, Marisa memilih untuk tetap berpikir positif dan optimis. Semoga energi Marisa bisa menginspirasi wanita-wanita di luar sana!
Terkini
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?