
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Nama Amanda Hearst di Indonesia mungkin belum terlalu populer, maklum saja, gadis yang tajir sejak lahir ini memang selalu menghindari sorotan media secara berlebihan. Amanda Hearst adalah cicit dari klan konglomerat William Randolph Hearst, pendiri media paling berpengaruh di Amerika.
William Randolph Hearst mendirikan perusahaan media yang kini berkembang menjadi Hearst Corporation. Beberapa media terkemuka di dunia kini bernaung di bawah perusahaan raksasa itu, seperti Marie Claire, Harper’s Bazaar, Elle, dan puluhan media lainnya.
Meski jadi pewaris Hearst Corporation, Amanda nggak mau bergantung pada nama besar keluarganya.

Saat ini Amanda Hearst bekerja sebagai penulis dan editor di majalah Marie Claire. Dia juga memiliki kontrak modeling dengan agensi modeling ternama IMG Models. Selain sibuk dengan kegiatan tersebut, Amanda masih sempat aktif di berbagai kegiatan sosial, salah satunya yang berkaitan dengan kemanusiaan dan perlindungan hewan.
Baca Juga
Amanda Hearst juga dikenal sebagai perempuan terkaya di dunia untuk industri di bidang media. Menurut Forbes, saat ini Amanda memiliki kekayaan senilai USD2 miliar atau setara Rp 28 triliun.
Sebagai gadis konglomerat dengan kekayaan hingga puluhan triliun, Amanda Hearst sangat menjaga reputasinya. Dia nggak ingin mengacaukan nama baik keluarga besarnya. Itulah sebabnya, mengapa nama Amanda Hearst tidak sepopuler gadis konglomerat lainnya seperti Paris Hilton.
Meskipun kerap menolak tampil di acara reality show, Amanda cukup sering tampil di karpet merah acara Pet Awards. Amanda sering mendapatkan penghargaan karena mendirikan oraganisasi yang menentang keberadaan tempat pembiakan anak anjing yang tidak manusiawi.
Girls, gaya hidup Amanda Hearst yang tajir sejak lahir ini bisa dijadikan panutan. Doi nggak nyaman membawa nama besar keluarganya dan lebih senang dikenal sebagai aktivis pelindung hewan. Apakah kalian setuju dengan Amanda?
Tag
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women