Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menyambut akhir tahun, biasanya banyak e-commerce dan toko online yang mengadakan diskon besar-besaran. Namun, bagaimana jadinya jika pesta diskon itu malah bikin kecewa? Setidaknya itulah pengalaman pria yang mengaku beli helm murah saat promo flash sale.
Mendapatkan barang super murah memang menyenangkan. Namun, rupanya tidak selalu begitu. Pemilik akun Facebook bernama Faza Indallah ini curhat soal bagaimana dia malah kena zonk.
Melalui postingan di Facebook beberapa waktu lalu, dia menceritakan soal pembelian helm via flash sale sebuah e-commerce. Harganya cuma Rp 11.400, jauh lebih murah ketimbang harga asli yang bisa tembus lebih dari Rp 200.000.
Namun, dia langsung was-was saat menerima paket yang seharusnya berisi helm murah pesanannya. Kemasannya terlalu kecil untuk ukuran helm. Bahkan, helm anak-anak seharusnya tidak sekecil itu kotaknya.
Baca Juga
Pria itu pun mengecek informasi yang tertempel pada paket. Keterangannya sudah benar dan sesuai pesanannya, yakni helm Bogo SNI dewasa berwarna pink.
Hanya saja saat dibuka, dia ternyata cuma menerima kacamata helm. Iya, cuma bagian kacanya, helmnya tidak ada.
Rupanya, toko online tempatnya membeli helm murah itu salah menulis harga diskon. Si penjual lalu menyertakan selembar kertas berisi permintaan maaf.
''Mohon maaf barang yang d kirim tidak sesuai dengan pesanan, dikarenakan kami salah mencantumkan harga yang seharusnya Rp 114.000 bukan Rp 11.400. Jadi kami mohon maaf sebesar-besarnya,'' begitulah bunyi permintaan maafnya.
Curhatan pria yang kena zonk saat beli helm murah ini pun jadi viral di Facebook. Hingga Rabu (5/12/2018) siang, unggahan terkait sudah dibagikan lebih dari 2.000 kali.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri