Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kabar mengejutkan datang dari pasangan yang belum lama mengumumkan pertunangannya, Denny Sumargo dan Dita Soedarjo. Mereka bertunangan pada Agustus lalu, yakni setelah mereka bertemu 4 bulan sebelumnya.
Namun secara mengejutkan, Denny Sumargo dan Dita Soedarjo memberitahukan jika pertunangan mereka putus. Keduanya mengaku berpisah baik-Baik tanpa dipicu konflik apapun.
Baik Dita maupun Denny mengaku tidak memiliki orang ketiga, otomatis isu perselingkuhan pun dicoret dari daftar penyebab retaknya hubungan antara atlet dan pengusaha cantik ini.
Lalu, netizen mulai mengembangkan spekulasi pada profesi keduanya. Denny adalah seorang atlet basket yang sempat berjaya pada masanya. Kini, di usianya yang melewati 35 tahun, dirinya tidak bisa lagi aktif bermain secara profesional.
Baca Juga
Hal ini berbanding terbalik dengan sang mantan tunangan, Dita Soedarjo. Gadis cantik ini terlahir di keluarga pengusaha yang belakangan terkenal sebagai salah satu konglomerat di Indonesia.
Dengan latar belakang seperti itu, banyak yang menarik kesimpulan jika Denny Sumargo minder dengan sosok Dita, sehingga memilih untuk mundur. Apalagi saat keduanya mengumumkan pertunangan, Denny diterjang oleh status sosialnya. Banyak yang memberi komentar negatif dan menyebutkan jika Denny tak pantas bersanding dengan Dita.
Di balik semua spekulasi yang beredar, ada banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya. Pengalaman ini mengajarkan kita bahwa sebuah pertunangan tidak menjamin hubungan asmara melenggang ke jenjang pernikahan.
Lalu, hal apa saja yang bisa membuat hubungan putus setelah tunangan?
Keputusan tergesa-gesa
Banyak pasangan yang sedang mabuk asmara kemudian mengambil keputusan secara gegabah. Mereka ingin segera menikah tapi belum memikirkan segalanya dengan matang. Hasilnya, hubungan mereka hanya bertahan sebatas tunangan tanpa sempat duduk di pelaminan.
Tekanan dari salah satu pihak
Pasangan juga bisa putus setelah bertunangan karena adanya tekanan dari salah satu pihak. Misalkan, pihak laki-laki mendesak agar pernikahan segera dilaksanakan, sehingga pihak lainnya merasa tertekan.
Akhirnya, pasangan ini akan mengikuti alur hubungan sebatas bertunangan, namun tidak sanggup lagi jika harus sampai berumah tangga. Sebelum semuanya berjalan terlalu jauh, biasanya mereka akan putus di tengah jalan.
Sadar jika berbeda visi misi
Hal ini biasanya kerap menghampiri pasangan yang sudah mengalami fase pendewasaan dari berbagai konflik yang menghampiri. Perlahan mereka akan menyadari jika ada perbedaan visi dan misi dari cara pandang keduanya. Itulah mengapa mereka kemudian mungkin saja mantap putus setelah tunangan.
Tag
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat