lifestyle

12 Tahun Terjebak Prostitusi, Wanita Ini Mengaku Alami Kecanduan

Prostitusi adalah candu sehingga tidak mudah untuk melepaskan diri.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Senin, 07 Januari 2019 | 13:14 WIB

Dunia prostitusi ternyata seperti candu yang selalu bikin ketagihan. Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh penulis buku berjudul '10.000 Men and Counting', Gwyneth Montenegro yang mengaku sempat bergelut dengan kehidupan kelam selama 12 tahun.

Buku '10.000 Men and Counting' yang terbit pertama kali pada 2014 mengisahkan tentang pengalaman Gwyneth Montenegro saat terjebak di lingkaran prostitusi.

Dilansir dari News.com.au, wanita asal Australia ini mengungkapkan, semuanya berawal saat dirinya masih berusia 18 tahun. Suatu hari, tanpa sepengetahuannya, minuman yang ia teguk di sebuah klub malam ternyata telah dicampuri obat. Pada malam yang sama, dia lalu diperkosa oleh beberapa pria.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Buaya Putih, Bukan Pertanda Mistis

Kejadian itu lantas membuat Gwyneth merasa tidak memiliki harga diri lagi. Setahun kemudian, dia pun mulai menjajakkan diri.

Gwyneth mengaku terjerat hingga 12 tahun di dunia prostitusi. Alasannya, dia tak bisa melepaskan begitu saja uang ribuan dolar yang terus mengalir bersama pakaian dan liburan mewah dari kehidupannya.

Kala itu, dia dibayar sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per jam untuk menjadi 'teman' pengacara terkenal, politisi, hingga musisi.

Baca Juga: Tes Kesetiaan via Google Form, Berani Coba?

''Uang itulah yang membuatku betah begitu lama. Itu seperti narkoba, membuatku terbang ke seluruh dunia,'' kata dia kepada Daily Mail Australia pada 2014 lalu.

Penulis Gwyneth Montenegro saat berprofesi sebagai pilot - (Instagram/@gwynethmontenegro)

Saat berusia 29 tahun, Gwyneth sempat menjalani profesi sebagai pilot komersial berlisensi. Hanya saja, dia malah didiagnosa gagal ginjal dan itu membuat lisensi pilotnya hangus. 

Begitulah. Gwyneth sempat berusaha lepas tapi kemudian masuk lagi ke dunia prostitusi karena masalah itu.

Empat tahun kemudian, Gwyneth baru benar-benar pensiun dari jeratan prostitusi. Dia memantapkan diri setelah bertemu seorang rekan bisnis yang dikenal dengan nama Roger.

Gwyneth mengikuti semacam psikoterapi neurolinguistik dan fokus membangun bisnis baru bersama Roger.

''Ini seperti ilmu pikiran, seperti Tony Robbins (life coach terkenal AS), seperti psikologi zaman baru, dan itu benar-benar membantuku menangani banyak masalahku,'' terang dia.

Penulis buku berjudul '10,000 Men and Counting', Gwyneth Montenegro. (Instagram/@gwynethmontenegro)

Gwyneth lalu menjadi tenar setelah bukunya '10,000 Men and Counting' dirilis pada 2014. Baginya, menulis sekaligus menjadi bentuk terapi yang dapat membantunya menemukan jati diri.

''Jika aku dapat mengubah seseorang agar membatalkan keputusan untuk terjun ke duniaku pada masa lalu, berarti aku sudah melakukan sesuatu yang baik, sesuatu yang berarti, dan itu akan sangat berarti bagiku,'' tutur dia.

 

Baca Juga: BINUS Graduate Buka Program Magister Desain untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Kreatif di Indonesia

Sumber : HiMedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

lifestyle

8 Arti Mimpi Buaya Putih, Bukan Pertanda Mistis

Apakah kamu pernah mimpi melihat buaya putih?

lifestyle

Riset Digital Ramadan 2024: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Paling Getol Promosi di Media Sosial

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tercatat menjadi influencer yang paling aktif mempromosikan produk selama Ramadan 2024.

lifestyle

Daftar Libur Tanggal Merah Mei 2024, Manfaatkan Long Wekeend 2 Kali!

Kamu bisa menggunakan long weekend untuk liburan bersama orang terdekat.

lifestyle

Cinta Laura Naik Pesawat Kelas Ekonomi, Langsung Banjir Pujian

Cinta Laura terlihat santai naik pesawat kelas ekonomi bersama kekasihnya.

lifestyle

Terbukti Bermanfaat, Nola B3 Wariskan Kebiasaan Minum Jamu saat Menstruasi ke Putrinya

Nola B3 sudah terbiasa minum jamu sejak mengalami menstruasi pertama.

lifestyle

Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Liburan Berdua, Romantisnya Bikin Iri

Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo menikmati liburan tanpa anak-anak.