Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sempat ketakutan terancam dideportasi dari Thailand karena bermasalah dengan paspor dan dikabarkan mempunyai gangguan jiwa, publik diberi kepastian jika Rahaf tak jadi dideportasi dari Negeri Gajah Putih, Rabu (09/01/2019).
Dilansir dari Daily Mail, kisah ini bermula ketika perempuan 18 tahun tersebut kabur dari keluarganya yang sedang liburan di Kuwait.
Perempuan yang mempunyai nama lengkap Rahaf Mohammed al-Qunun ini menyebut jika keluarganya telah melakukan kekerasan fisik dan psikologis. Selain itu yang lebih parahnya lagi, ia menyebutkan jika keluarganya mengancam akan membunuh dia setelah dirinya memutuskan untuk berganti agama.
Ketika tertahan di Thailand, akhirnya membeberkan kisahnya di media sosial. Kemudian muncul penolakan netizen atas usaha deportasi Rahaf.
Baca Juga
Dilansir dari laman Reuters, salah satu Kepala Kepolisian Imigrasi Thailand bernama Surachate Hakparn mengatakan, ''Rahaf sekarang berada di wilayah kedaulatan Thailand. Tak ada seorang pun atau kantor kedutaan mana pun yang bisa memaksanya pergi dari sini.''
''Kami akan bicara dengan Rahaf dan menuruti keinginannya karena dia susah payah untuk mendapatkan pertolongan. Kami tak akan mengirim siapa pun menuju ajalnya,'' lanjutnya.
Kasus yang sangat pelik ini akhirnya menyorot perhatian dunia, tak terkecuali Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB pun turun tangan dan memastikan perwakilannya menerima akses untuk berkomunikasi dengan Qunun, meski tak merinci secara detail tentang pertemuan mereka.
Rahaf mengaku jika dirinya pindah agama dari Islam. Di Arab Saudi, murtad mendapatkan hukuman berat, seperti dipancung. Itulah mengapa ia memutuskan untuk kabur dari keluarganya.
''Mereka akan membunuh saya karena saya kabur dan mengaku ateis. Saya tak bisa melakukannya,'' kata Rahaf seperti dikutip dari New York Times.
Itulah alasan Rahaf kabur dan mencari suaka di negara lain.
Tag
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?