
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pasangan lesbian asal Jepang, Misato Kawasaki dan Mayu Otaki, mengharapkan hubungan mereka bisa melangkah ke jenjang pernikahan. Namun, pernikahan sesama jenis tidak diakui secara legal di Negeri Sakura.
Artinya, Mayu tidak bisa melamar sang kekasih dan meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan. Namun, dua mahasiswa Universitas Utsunomiya yang masih berusia 20 tahunan ini tidak habis akal.
Mereka lalu melakukan perjalanan ke 26 negara di mana pernikahan sesama jenis dianggap sah. Mereka mengadakan penggalangan dana untuk perjalanan enam bulan itu dan mendokumentasikannya di media sosial mereka.
Di setiap negara yang mereka kunjungi, mereka berpose bersama ala sesi foto prewedding.
Baca Juga
''Ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelompok LGBT. Bagi saya, saya merasa bahwa orang yang tinggal di Jepang tampaknya tidak tertarik dengan topik LGBT,'' ungkap Mayu, dilansir dari Metro.
''Saat berpikir bagaimana menyelesaikan situasi ini, saya ingin orang-orang tertarik dengan hal ini dengan cara yang menyenangkan. Jadi kami memutuskan untuk berpakaian, mengambil foto, dan mengunggahnya di Instagram,'' kata dia melanjutkan.

Pasangan ini juga ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa minoritas seksual ada di mana-mana tapi tidak ada yang perlu dipermalukan.
Mayu pun menerangkan, pernikahan sesama jenis adalah ilegal di. Meski begitu, ada semacam 'sertifikat kemitraan' yang dimiliki oleh pasangan sesama jenis di 10 prefektur. Sayangnya, sertifikat itu tidak tersedia di Ibaraki dan Tochigi, tempat keduanya tinggal.
Sejauh ini mereka sudah melakukan perjalanan ke 16 negara di Eropa, enam negara di Amerika, Taiwan di Asia, serta Australia dan Selandia Baru.
''Saya ingin tahu perbedaan antara Jepang dan negara-negara di mana pernikahan sesama jenis adalah sah, misalnya, soal perlakuan terhadap minoritas seksual atau minoritas lainnya. Juga, saya ingin merasakan suasana di luar sana. Jadi saya ingin berbicara dengan banyak orang di 26 negara,'' ujar Mayu.
Pasangan ini berharap saat kembali dari perjalanan mereka, hukum pernikahan sesama jenis di Jepang sudah dapat berubah.
Bukan hanya Jepang, cinta sejenis di Indonesia juga mendapat tentangan keras karena dianggap tidak sesuai dengan norma sosial dan agama. Bagaimana menurutmu?
Suara.com/Dinda Rachmawati
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif