Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Selasa, 22 Januari 2019 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Seorang tukang cukur rambut menjadi penyelamat bagi pria 54 tahun. Semua itu berkat diagnosis awal mengenai benjolan di kepala yang ternyata adalah kanker.

Pria beruntung itu bernama Adam Shatford dan si tukang cukur yang punya insting layaknya dokter tersebut adalah Erinna Lindfield. 

Dilansir dari Fox News, Adam yang merupakan instruktur mengemudi di Inggris memanfaatkan waktu luangnya untuk cukur rambut karena muridnya tak hadir. Hanya saja ketika menyisir rambut Adam, sang tukang cukur malah curiga dengan tahi lalat di telinga kiri Adam.

''Saya pergi dari sini (salon) lalu menelepon dokter, dan dalam waktu dua jam, seorang dokter meminta saya untuk datang,'' ungkap Adam.

''Jika Erinna tidak pernah mengatakan 'kamu perlu memeriksanya', aku tidak akan pernah menelepon dokter,'' kata dia lagi.

Ilustrasi tukang cukur. (Unsplash/Hai Phung)

Setelah pemeriksaan menyeluruh, Adam didiagnosis dengan stadium melanoma tahap 3. Ia lalu menjalani operasi untuk menghilangkan kanker serta benjolan kanker tambahan yang ditemukan di dahinya. Bulan lalu, dia juga menjalani operasi untuk mengangkat kelenjar getah beningnya.

Menurut Skin Cancer Foundation, melanoma adalah bentuk kanker kulit yang paling berbahaya dan sering menyerupai tahi lalat atau berkembang dari tahi lalat. Sebagian besar melanoma berwarna hitam atau cokelat, meski ada juga yang berwarna kulit, merah muda, merah, ungu, biru, atau putih.

Penyebab utamanya adalah paparan sinar UV, apalagi jika pasien memang rawan terhadap penyakit tersebut secara genetis.

Adam sendiri merupakan pelari aktif dan dia mengaku selama ini tidak memiliki gejala tambahan sebelum didiagnosis kanker.

Ilustrasi ruang operasi. (Unsplash/Marcel)

''Itu pasti matahari yang mempengaruhi pigmen orang secara berbeda. Saya telah diberitahu, alasannya sangat berbahaya adalah karena kamu tidak akan jatuh sakit sampai penyakit itu berkembang.''

Adam pun berterima kasih atas diagnosis si tukang cukur. Dia bahkan membelikan Erinna hadiah sebagai ungkapan syukur. ''Saya sangat beruntung. Saya bisa saja mengabaikan saran Erinna, tetapi saya memilih untuk menelepon, dan dokter bedah serta dokter lainnya membayar upeti kepada Erinna.'' (Himedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

BACA SELANJUTNYA

Pura-Pura Menderita Kanker, Wanita ini Terancam Hukuman Penjara