
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang calon mempelai perempuan melarang keluarganya datang ke pesta pernikahan karena alasan aneh. Namun, pengantin vegan ini merasa keputusannya adalah hal wajar.
Perempuan asal Australia ini menulis curahan hatinya dalam sebuah grup Facebook para vegan. Dia yang tidak diketahui namanya itu mengatakan tak akan mengundang keluarganya yang pemakan daging dan mengatakan bahwa pesta pernikahan akan berkonsep ''100 persen vegan''.
Dia bahkan menyebut keluarganya sebagai omnivora atau pemakan segala, bahkan melabeli mereka sebagai 'pembunuh'.
Banyak yang mendukung keputusan tersebut. Meski begitu, banyak juga yang merasa terkejut dengan pilihan kata si calon pengantin bagi keluarganya sendiri.
Baca Juga
Bahkan protes itu juga datang dari sesama vegan. ''Sebagai seorang vegan, ini sangat kacau. Kamu tak bisa seenaknya mengatakan keluargamu sendiri sebagai pembunuh!'' komentar seorang vegan, seperti dilansir dari Mirror.

''Dia gila. Saya akan sangat senang membuangnya dari kehidupan saya kalau saya adalah keluarganya,'' komentar yang lain.
''Sepupu saya membuat pernikahan dengan sajian vegan yang sangat sempurna dan semua karnivora menikmati waktu mereka,'' ada juga komentar bernada sindiran.
Menyadari dirinya menerima banyak hujatan online, si calon pengantin vegan pun muncul membuat penjelasan. Dia bilang, sebenarnya dia telah 'diserang' oleh keluarganya sendiri setelah memutuskan menjadi vegan. Hanya saja setelah dia memutuskan menikah, banyak dari keluarganya yang tiba-tiba jadi sok akrab.
''Saat saya mengumumkan berita kepada mereka, yang saya dapatkan hanyalah serangan karena saya tak mau dibebani memiliki keluarga yang tetap membunuh binatang di pernikahan saya adalah sebuah konsekuensi. Saya mengunggah di sini karena saya pikir saya akan dimengerti oleh orang-orang yang melakukan hal sama seperti saya.''
''Saya mencoba mendidik orang-orang ini selama dua tahun tanpa hasil apapun. Saya tidak mau meminta maaf apabila ini dinilai membuat saya terkesan 'tak sopan' atau apa karena saya tidak akan berkompromi pada etika yang saya bagikan kepada orang-orang di sini,'' tulisnya dengan panjang lebar. (Risna Halidi)
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi