
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Implan payudara sudah menjadi hal yang umum ditemui belakangan ini, tapi siapa sangka kalau tindakan itu ternyata menyakitkan! Bahkan, seorang sosialita bernama Michaiah Simmons-Villari mengaku ingin mati rasanya karena implan payudara.
Michaiah Simmons-Villari adalah sosialita asal Selandia Baru. Baru-baru ini dia ngaku secara blak-blakan jika dirinya nggak nyaman memiliki implan payudara.

Dikutip dari Nzherlad, Micahiah pertama kali memasang implan payudara saat berumur 22 tahun. Darah muda membuatnya ingin terlihat seksi dan dia memasang implan payudara. Rupanya hal ini tidak semulus yang dibayangkan.
Sekian lama setelah pasang implan, dokter mendiagnosanya mengalami penyakit auto imun. Ternyata penyakit ini berkaitan dengan implan payudaranya. Memang setelah melakukan tindakan itu, Michaiah mengaku kesehatannya menurun.
Baca Juga
Bahkan, Michaiah yang kini berumur 31 tahun ini mengakui jika dia seperti nggak memiliki nyawa lagi. Michaiah jadi sering mengeluh dan menyebut kata mati dengan mudah. Semua ini karena rasa sakit yang datang dari implan payudaranya.
Setelah 5 tahun tersiksa dengan payudara yang besar dengan instan itu, Michaiah kemudian memutuskan melepas implannya. Dia merasa gara-gara mengejar kata seksi, hidupnya justru hancur.
Setelah dilepas, kini Michaiah merasa jauh lebih baik. Dia kembali bersemangat menjalani hari demi hari. Pikiran dan tubuhnya jadi lebih sehat dan wajahnya pun jadi lebih segar.
Berdasarkan pengalaman implan payudara ini, Michaiah jadi sadar jika kesehatan jauh lebih penting dari kata seksi semata.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi