Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ada banyak jenis tren diet yang bisa kita ikuti. Salah satunya adalah tren diet planetarian untuk kamu yang peduli lingkungan.
Diet ini berarti mengonsumsi makanan yang produksinya rendah karbon. Sebab, diet ini merupakan upaya mengurangi masalah lingkungan.
Zaman sekarang makin banyak diet berbasis prinsip dan konsep hidup. Diet ini dilakukan dengan fokus pada pemeliharan lingkungan.
Planetarian berarti hanya mengonsumsi makanan yang ramah lingkungan atau metode produksinya rendah emisi karbon. Tujuannya adalah makan untuk mengurangi masalah lingkungan dan pemanasan global.
Baca Juga
Planetary Health Diet diumumkan oleh EAT-Lancet Commission, sebuah organisasi internasional yang bertugas menentukan target untuk produksi pangan berkelanjutan.
Mereka berharap diet ini dapat memiliki dampak yang sangat positif.
''Hari ini, produksi pangan global adalah pendorong tunggal terbesar degradasi lingkungan, ketidakstabilan iklim, dan pelanggaran batas-batas planet. Diet yang tidak sehat sekarang menjadi faktor risiko utama untuk beban penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker,'' demikian yang tertulis di situs resmi mereka.
Dilansir dari laman Metro, kamu diperbolehkan makan daging dalam jumlah sedang. Namun, diet harus berfokus pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein nabati.
Tren diet planetarian ini jauh lebih ketat daripada diet vegan. Hanya saja, dapat disesuaikan dengan kebutuhan diet daging.
Selain itu, diet ini tidak membatasi semua kelompok makanan secara menyeluruh dan hanya fokus pada produk yang tidak diolah pabrik tetapi memiliki manfaat kesehatan secara signifikan dan tahan lama.
Tentunya jenis diet ini bukan tentang mengurangi kelompok makanan atau nutrisi tertentu. Ini lebih pada makan secara wajar dan cukup, serta konsumsi bahan nabati yang sehat.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat