Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sandra Dewi telah dua tahun membina rumah tangga dengan Harvey Moeis. Dia pun berbagi sedikit tips menghadapi mertua biar terus akur dan bahagia bersama.
Sandra Dewi mengaku merasa beruntung memiliki mertua yang super baik. Ibunda Harvey bahkan kerap membuatkan sarapan saat mereka tinggal bersama.
''Mertua saya sayang banget. Baik banget. Saya bilang saya sarapan jam 6 ma, terus mertua saya bangun jam 4 pagi dia bikin masakan dengan hati,'' kata Sandra Dewi, Selasa (12/2/2019) kemarin, seperti dilansir dari Suara.com.
Perempuan berusia 35 tahun ini mengatakan bahwa saking baiknya perlakuan mertua terhadapnya, ia jadi tidak ingin menyakiti sang mertua dengan perkataan atau perlakuan yang kurang berkenan.
Baca Juga
Layaknya keluarga lain, perbedaan pandangan mengenai pola pengasuhan anak antara mertua dan menantu adalah hal wajar. Jika hal itu terjadi, Sandra Dewi memilih kata-kata yang baik untuk menjelaskannya kepada sang mertua.
''Saya memilih, sih. Kata-kata kalau nggak perlu dijawab, ya nggak perlu. Suami saya aja yang jawab. Saya nggak mau menyakiti, maksudnya kalau menantu ngomong ke mertua buat aku nggak apa-apa tapi takutnya mertua mau nyampeinnya nggak enak. Dia kan sangat sayang sama anaknya, sangat sayang sama saya, sama cucunya, jadi saya pengin ngejaga juga,'' tutur Sandra Dewi.
Sandra Dewi pun menjadikan sifat-sifat baik sang mertua dalam mengasihi anak-anak dan menantunya sebagai teladan. Walau sekarang ia dibantu baby sitter dalam mengasuh anak, dia tetap tak ingin bergantung sepenuhnya.
''Mertua aku itu kuat banget. Zaman dulu kan nggak ada yang bantu tapi dia nggak mengeluh. Jadi saya berusaha nggak ngeluh juga. Anak saya ada nanny tapi anak saya tetep maunya sama saya juga,'' ujar Sandra Dewi. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri