
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Manusia adalah makhluk sosial sehingga jelas saling membutuhkan satu sama lain. Itu sebabnya kita selalu butuh teman atau orang yang bisa dipercaya untuk meluapkan keluh kesah dan suka cita yang dialami. Namun, bagaimana caranya memilih teman curhat yang tepat?
Sayangnya, tak semua orang bisa dijadikan teman curhat. Ada beberapa teman dekat tapi bukan tempat paling oke buat curhat.
''Cari temen itu seperti trial error, kadang bisa jatuh, kadang bisa dapat teman yang benar-benar baik dan setia,'' kata psikolog Monica Sulistiawati, saat temu media yang dihelat Mothercare, Selasa (12/2/2019) kemarin, seperti dikutip dari Suara.com.
Nah, Monica memiliki beberapa tips yang bisa dicoba untuk menguji apakah teman dekat adalah orang yang tepat untuk diajak curhat. Menurut dia, kesetiaan seorang teman akan diuji saat kita berada dalam kondisi sulit.
Baca Juga

''Kalau rasanya dia menerima seperti sudah ogah-ogahan dan sudah tidak senang atau tidak puas, barangkali dia belum menjadi teman tepat di saat itu. Kita bisa kroscek dalam artian mungkin ada teman lainnya yang bisa membantu kita,'' ujar Monica menerangkan.
Itulah sebabnya, kata Monica, memiliki teman memang harus sebanyak-banyaknya. Soal seberapa banyak cerita yang bisa dibagikan, Monica menyarankan untuk mendengar kata hati, khusunya terkait sejauh apa kita mempercayai si teman curhat.
''Teman dengan gender yang sama, mungkin kita bisa lebih terbuka. Kalau perempuan punya teman lelaki, harus ada batasan. Jangan membuka celah untuk hal yang lain karena kita sudah punya pasangan,'' ucap dia. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah