
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hari Valentine memang identik dengan cokelat. Bahkan, cokelat kerap menjadi kado Valentine yang paling ditunggu pada tanggal 14 Februari. Namun, cowok ini malah kena omel pacar gara-gara cokelat. Semuanya karena hadiah cokelat original.
Pemilik akun Facebook dengan nama Abdul Ajis mengunggah foto cokelat dan mengeluh bahwa ia baru saja kena marah oleh sang pacar karena memberi hadiah cokelat.
Momen yang diabadikan juga di akun Instagram @receh.id itu memperlihatkan cokelat yang diberikan Abdul Ajis. Bukan cokelat biasa, bukan batangan, apalagi cokelat hati, tapi lebih unik lagi.
Ternyata Abdul Ajis memberikan hadiah cokelat original. Iya, original banget alias biji cokelat asli yang baru dipetik dari pohon. Cokelat mentah yang belum diolah sama sekali, bahkan belum jadi bubuk kokoa.
Baca Juga

''Gue ngasih cokelat ke cewek, eh dia marah. Salah gue apa? Ini kan cokelat,'' keluh si cowok.
Emosi netizen pun langsung terpantik. Ada yang kesal dengan pikiran polos cowok itu, tapi banyak juga yang cuma tertawa.
''Generasi kimia mana mau dikasih yang alami,'' komentar seorang netizen.
Bagaimana menurutmu? Kira-kira bakal seperti apa reaksimu kalau dikasih hadiah cokelat original kayak begitu juga? (Suara.com/Vessy Dwirika Frizona)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif