Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat melamar pekerjaan baru, tidak hanya CV menarik yang diperlukan, tapi juga kemampuan yang mumpuni. Namun bagi beberapa calon pelamar yang akan wawancara kerja, mereka terpikir untuk mempersiapkan 'pelicin' agar diloloskan.
Dilansir dari Mirror, Perekrut Graham Wynn mengatakan dia 'kaget' dapat pesan mengejutkan dari calon potensial, menawarkan bantuan seksual dengan imbalan pekerjaan resepsionis.
Graham, pendiri perusahaan SDM Superior People Recruitment, mengklaim telah mendapat pesan yang sangat tidak pantas awal minggu ini sebelum mengadakan wawancara kerja.
Dia berbagi tangkapan layar percakapan aneh itu. Percakapan dimulai dengan Graham menawarkan wawancara kerja kepada wanita yang tidak disebutkan namanya itu.
Baca Juga
Tapi wanita tersebut kemudian membalas, ''Hi Graham. Apakah ada yang bisa saya lakukan, khususnya untuk kamu, yang bisa membuat saya mendapatkan pekerjaan itu?''
Sedikit terkejut, Graham berusaha mengarahkan pembicaraan kembali ke nada yang lebih profesional.
Dia membalas, ''Hanya datang dan temui saya dan lihat apa yang bisa kulakukan untukmu.''
Wanita itu kemudian bertanya apakah dia menginginkan ''blow job''.
Graham pun meletakkan ponselnya dan bertanya kepada sesama rekan kerja bagaimana harus menanggapinya.
''Alasannya adalah karena saya tidak mengatakan tidak, saya mungkin terbuka untuk itu. Saya berbicara dengan beberapa orang dan mereka mengatakan hal terbaik untuk dilakukan adalah menanggapi dengan mengatakan 'Ini tidak pantas'.''
Kemudian ia merespons wanita tersebut dengan pesan kurang lebih begini, ''Menahan diri dari mengirimkan teks seperti itu akan membantu. Secara umum menunjukkan sifat tidak etis atau selera humor yang tidak tepat cenderung mengurangi peluang seseorang mendapatkan pekerjaan.''
Menurut Graham, dia tidak mendapat balasan lagi dari wanita itu setelahnya, dan tidak merekomendasikannya untuk pekerjaan itu.
Ini bukan pertama kalinya dia ditawari suap. Namun, ini adalah pertama kalinya seseorang mengusulkan dia dengan bantuan seksual.
Dia menambahkan, ''Kami cukup sering menerima email kasar dari orang-orang yang tidak mendapatkan pekerjaan, tetapi hal semacam ini? Tidak. Saya cukup kaget karenanya.''
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri