Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dua hal tersebut mungkin kerap kamu rasakan. Tapi sayangnya kamu tidak bisa membedakan antara benar-benar lelah atau hanya malas.
Dilansir dari In Style, rupanya dua hal itu benar-benar berbeda. Menurut psikolog klinis Kevin Gilliland, lelah mental dan lelah fisik sangatlah berbeda namun mempengaruhi satu sama lain.
Penyebab di balik kelelahan fisik biasanya adalah overtraining atau baru saja memulai workout atau latihan kebugaran dari yang semula bergaya hidup pasif.
Gejala overtraining termasuk peningkatan detak jantung saat istirahat, nyeri otot yang tidak hilang sampai 3 hari setelah latihan, sakit kepala dan nafsu makan berkurang. Jika kamu melihat salah satu tanda tersebut, luangkan beberapa waktu untuk istirahat atau pemulihan.
Baca Juga
Penyebab kelelahan fisik yang paling umum lainnya adalah kurang tidur. "Anda mungkin tidak cukup tidur atau kualitas tidur buruk," ujar Dr. Traxler.
Penyebab kurang tidur yang berkualitas dapat berkisar dari stres dan hormon hingga masalah tiroid. Kalau kamu merasa tidak bisa tidur nyenyak atau bangun dengan rasa lelah terus menerus, sebaiknya segera temui dokter. Sebab tidur adalah hal terpenting untuk kesehatan, kebugaran dan tujuan penurunan berat badan.
Di sisi lain, kelelahan mental juga hal yang sangat nyata. "Sehari penuh stres di tempat kerja atau bekerja dengan intens pada suatu proyek dapat menghabiskan bahan bakar mental kita untuk hari itu, membuat kita merasa lelah," ujar Gilliland.
Tapi terkadang kita hanya merasa kurang termotivasi atau malas. Kalau ingin mengetahuinya, coba tanyakan pada diri sendiri, "Apakah akan merasa bersemangat melakukan hal yang disukai?" Jika ya, maka kamu hanya malas dengan rutinitas. Kalau tidak, itu artinya kamu memang kelelahan secara fisik.
Bagaimana? Sudah tahu bedanya kan sekarang?
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat