Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bagi orang awam, kata metabolisme mungkin familiar di telinga tapi masih ragu akan artinya. Metabolisme sendiri mengacu pada tingkat di mana tubuh membakar kalori dan mengubah apa yang kita konsumsi menjadi energi yang digunakan untuk mempertahankan fungsi tubuh.
Sebenarnya, ada beberapa mitos seputar metabolisme yang perlu diperjelas. Dilansir dari Byrdie, berikut 5 mitos tentang metabolisme yang harus berhenti kamu percaya.
1. Makan lebih sedikit lebih baik
Meski logis, hal ini tidak sepenuhnya benar. Jika kamu tiba-tiba mengurangi asupan kalori, metabolisme malah akan melambat dan membakar lebih sedikit kalori daripada sebelumnya.
Baca Juga
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengisi bahan bakar tubuh dengan baik sepanjang hari untuk menjaga pembakaran kalori secara efisien dan efektif.
2. Cardio adalah latihan terbaik untuk metabolisme
Saat berolahraga, sekadar 'membakar kalori' sering disalahartikan sebagai 'meningkatkan metabolisme'. Salah satu contoh klasik dari hal ini adalah melakukan kardio dapat membakar kalori, tetapi itu bukan cara terbaik untuk meningkatkan metabolisme.
Meningkatkan metabolisme justru membutuhkan pembentukan otot yang dapat membakar kalori bahkan ketika kamu sedang tidak berolahraga. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan latihan resistensi seperti angkat besi, gym, HIIT, squat maupun plank.
3. Meningkatkan volume latihan bisa membakar lebih banyak kalori
Lebih banyak olahraga dianggap akan membakar lebih banyak kalori yang terbakar. Padahal jika kita mendorong tubuh terlalu jauh, tubuh akan memasuki keadaan peradangan, stres dan hormon tidak stabil yang pada akhirnya akan mengacaukan metabolisme.
''Metabolisme Anda tidak akan dapat bekerja secara efisien kecuali Anda memberi waktu pada tubuh Anda untuk beristirahat,'' kata ahli gizi Keri Glassman, pendiri Nutritiouslife.com.
Dia menyarankan untuk menyeimbangkan latihan intensitas tinggi dengan latihan restoratif yang berjalan lebih lambat seperti yoga.
4. Diet rendah lemak membantu menurunkan berat badan
Kalau kamu percaya sepenuhnya pada makanan berlabel 'rendah lemak' maka pikir ulang, sebab makanan itu bisa diam-diam menyabotase diet. Banyak yang tidak tahu kalau sebagian besar produsen mengkompensasi kekurangan lemak dengan menambahkan lebih banyak gula atau zat tambahan lain ke dalam produk bebas lemak mereka. Itu artinya, malah akan mengarah pada kenaikan berat badan.
Selain itu, beberapa lemak sehat baik kok tubuh. Contohnya seperti omega-3 yang dapat membantu melindungi otak dari penurunan kognitif dan tanda-tanda umum penuaan.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat