Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tidak ada yang ingin memiliki penyakit mematikan seperti kanker stadium akhir. Alih-alih hanya bersedih, pasangan ini memilih merayakan cinta dengan menikah sebelum si pengantin wanita meninggal.
Dilansir dari Metro, pasangan bernama Tracey dan Colin McDonald bertemu 24 tahun yang lalu ketika Colin bekerja sebagai home removalist. Dengan cepat, mereka kemudian jatuh cinta dan membangun keluarga bersama.
Sebenarnya Colin telah melamar Tracey 12 tahun yang lalu, tetapi mereka tidak pernah punya waktu untuk meresmikan ikatan sembari membesarkan enam anak bersama.
Namun, pada tahun 2018, tepatnya pada 6 bulan lalu, Tracey pergi ke dokter karena batuk yang tak kunjung sembuh. Setelah melalui pemeriksaan sinar-x, diketahui Tracey menderita kanker paru-paru.
Baca Juga
Dokter optimis dengan kelangsungan hidupnya dan Tracey telah menerima perawatan optimal. Tapi kemudian, Tracey tiba-tiba pingsan dan berusaha bangkit dari kursinya.
Setelah berobat kembali, ternyata Tracey sudah mengidap kanker paru-paru stadium akhir dan hanya memiliki beberapa hari untuk mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman dan keluarganya.
Pasangan itu tahu bahwa sekaranglah saatnya untuk merayakan hari pernikahan mereka. Pada 22 Januari, Tracey dan Colin bertukar sumpah dalam upacara yang diadakan di samping tempat tidur Tracey di Pusat Kanker Moorabbin di Victoria.
Pasangan itu dapat melakukan pernikahan dengan bantuan dari My Wedding Wish, sebuah amal nasional yang memberikan hadiah pernikahan kepada pasangan yang menghadapi penyakit mematikan.
Sayangnya, setelah terikat dalam status pernikahan, kurang dari sehari kemudian Tracey meninggal. Hal ini membawa luka mendalam bagi Colin dan keluarganya.
"Tracey adalah cinta luar biasa Colin. Dia telah melamar 12 tahun yang lalu, tetapi kehidupan mereka dengan enam anak dan cucu sangat sibuk sehingga mereka tidak pernah berhasil," ujar salah satu kerabat dekat Tracey dan Colin.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri