
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jlissa Austin lahir dengan kondisi tanpa lengan dan lutut. Dokter memberi tahu keluarganya bahwa dia tidak akan pernah bisa berjalan atau menjalani kehidupan normal.
Tapi dilansir dari Metro, wanita yang kini berusia 30 tahun itu tidak hanya mematahkan prediksi dokter. Sebab ia tidak hanya membuka bisnis rambutnya sendiri, tapi juga akan segera menikah.
Kekurangan fisik tidak menghalanginya untuk melakukan berbagai aktivitas. ''Tugas sehari-hari yang masih bisa saya lakukan. Saya menyikat gigi, menggunakan ponsel, bekerja setiap hari dan keluar dan bersosialisasi sendiri,'' ungkap wanita asal Texas, Amerika itu.

Dia mengatakan di antara semua prestasinya, dia paling bahagia telah menemukan jodohnya, yakni Jonathan, yang dia temui 13 tahun lalu.
Baca Juga
Pasangan ini memulai hubungan sebagai teman bertahun-tahun yang lalu dan akhirnya jatuh cinta. Sekarang mereka bersemangat untuk menjadi suami dan istri.
''Saya tidak berpikir itu akan terjadi pada saya - bertemu seseorang seperti ini. Rasanya senang mengetahui bahwa Johnathan ada di sisiku,'' kata Jlissa memberi tahu BarcroftT V.
Ketika orang-orang melihat mereka jalan berdua, beberapa dari mereka menjabat tangan Johnathan dan berkata salut padanya.
''Kami berdua benar-benar menantikan pernikahan kami sekarang,'' tambah Jlissa. Sekarang dirinya merasa sangat beruntung karena bisa melakukan banyak hal sendirian maupun dengan bantuan Jonathan.
Bagi Jlissa, kata ''tidak bisa'' tidak ada dalam kamusnya. Ia ingin memberitahu semua orang, khususnya yang punya kondisi serupa untuk tetap kuat dan menjadi diri sendiri.
''Aku benar-benar bangga pada diriku sendiri dan seberapa jauh aku berjuang,'' kata Jlissa.
Tag
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi