Dewiku.com - Pengusaha Alfons Martinus Purnomo menolak membeberkan besaran biaya pernikahan yang bakal dia jalani dengan artis Femmy Permatasari.
''Kalau harga sih nggak bisa ngomong. Bisa Rp 2 miliar, bisa Rp 3 miliar, bisa Rp 20 miliar. Relatif sih, saya nggak bisa bicara,'' ungkap Alfons, di sela-sela fitting atau pengepasan jas pengantin di Wong Hang, Grand Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019) kemarin.
Pernikahan Femmy Permatasari dan pengusaha genset itu memang diprediksi menghabiskan biaya fantastis. Bahkan untuk cincin kawin saja, sudah diklaim keluar Rp 7 miliar.
Selain itu, biaya pernikahan mereka membengkak karena acara dilangsungkan di Auckland, Selandia Baru. Hanya saja soal konsep, Femmy justru mengaku tak ingin pernikahan mewah. ''Private party aja,'' ucap dia.
Hanya saja yang jelas, pasangan ini cuma mengundang 25 tamu. Jumlah itu sudah disortir karena banyak yang tak bisa datang.
''Semua (artis) diundang, cuman karena jauh mereka nggak ada datang. Kecuali saya memberikan tiket, baru mereka mau datang. Terlalu jauh kan mahal tiketnya,'' kata Femmy menerangkan.
Pernikahan Femmy Permatasari dan Alfons digelar pada 14 Maret 2019 mendatang. Ini merupakan pernikahan kedua bagi Femmy setelah sebelumnya bercerai pada 2012 lalu. (Suara.com/Ismail)
Tag
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan