Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Istilah shopaholic memang kerap dianggap identik dengan perempuan. Meski begitu, siapa sangka kalau laki-laki juga banyak yang gila belanja? Tren Belanja 2019 bahkan disebut bisa jadi didominasi kaum adam.
Mengikuti tren belanja online yang diganderungi generasi milenial saat ini, terdapat fakta baru bahwa lelaki juga doyan belanja, khususnya belanja melalui platform e-commerce.
Berdasarkan data yang diihimpun kartu kredit digital, Kredivo, menunjukkan dalam 3 bulan terakhir (November 2018 – Januari 2019), sekitar 57,6% pengguna layanan Kredivo adalah lelaki, sedangkan 42,4% pengguna merupakan perempuan. Hal itu menunjukkan bahwa lelaki cenderung lebih aktif dalam bertransaksi online ketimbang perempuan.
''Layanan bayar dalam 30 hari menawarkan kenyamanan bagi para pengguna dalam bertransaksi secara online dalam 2 klik saja. Selain cepat dan mudah, pengguna dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayarnya kemudian. Jadi tidak heran, persentase pengguna yang memanfaatkan layanan ini sangat tinggi,'' kata Indina Andamari, Head of Marketing Kredivo, seperti dikutip dari Suara.com.
Baca Juga
Ada hal menarik yang ditemukan dari data tren belanja 2019. Dari banyaknya transaksi cicilan di e-commerce, sekitar 66,7% pengguna layanan cicilan adalah lelaki, sedangkan wanita hanya 33,3%. Dapat disimpulkan bahwa lelaki mendominasi layanan cicilan ini dibanding perempuan.
Menurut beberapa studi yang dikutip dari Harvard Business Review, lelaki memang cenderung lebih berani mengambil resiko daripada perempuan, baik dalam hal keuangan maupun lainnya. Perbedaan gender memengaruhi aktivitas otak yang memperhitungkan resiko dan bagaimana mereka mengambil tindakan.
''Budaya di Indonesia juga menempatkan lelaki sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah dan sebagai kepala keluarga, sehingga para mereka mencari cara agar dapat memenuhi kebutuhan namun tetap menjaga cash flow tetap aman,'' ungkap Indina menerangkan. (Suara.com/Vessy Dwirika Frizona)
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat