Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kaum hawa ternyata tak bisa dipandang sebelah mata di dunia kerja. Bahkan dibandingkan lelaki, perempuan ternyata lebih mudah mendapat pekerjaan.
Hal ini terungkap dalam laporan yang dikeluarkan oleh LinkedIn. Perempuan 16 persen lebih cepat dalam mendapat pekerjaan dibandingkan lelaki. Selain itu, perempuan berpeluang 18 persen lebih cepat mendapat promosi jabatan dibandingkan lelaki.
Dikutip dari NY Post, laporan LinkedIn juga menemukan bahwa perempuan umumnya lebih memperhatikan tunjangan daripada lelaki. Itulah sebabnya saat proses wawancara kerja, perempuan tak segan menanyakan soal tunjangan kesehatan atau kinerja pada perekrut.
Laporan itu diambil dari survei April 2017 terhadap 6.536 anggota LinkedIn di lebih dari 20 negara dan survei April 2018 terhadap 376 anggota di panel situs Insight Community.
Baca Juga
Penelitian tentang bias gender dalam aplikasi pekerjaan juga menunjukkan hasil beragam. Dalam satu studi Yale University 2012, anggota fakultas sains meninjau preferensi manajer lab dalam merekrut mahasiswa yang secara acak diberikan nama lelaki maupun perempuan.
Para ilmuwan baik lelaki maupun perempuan cenderung merekrut siswa lelaki dibandingkan perempuan. Kaum lelaki dinilai lebih kompeten, menunjukkan lebih banyak kemauan untuk menjadi mentor.
Sementara itu, sebuah studi pada 2017 di International Journal of Project Management juga berusaha mengamati bagaimana kandidat lelaki dan perempuan dipersepsikan secara berbeda pada karakteristik seperti kompetensi, minat, serta kepercayaan.
Dengan menggunakan dua kandidat bernama Susan atau Stan, para peneliti menemukan bahwa perempuan itu lebih kecil kemungkinannya untuk mendapat pekerjaan ketika dia tidak mempunyai kompetensi.
Namun saat kompetensi calon pelamar perempuan dianggap lebih tinggi, ia lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, LinkedIn menyarankan agar para pengusaha tidak membedakan antara pelamar perempuan dan lelaki. Hasil laporan menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki kompetensi yang sama dengan lelaki bahkan mampu bersaing lebih baik. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri